Ngalor-Ngidul, kata dalam bahasa Jawa ini kini lazim kita beri makna tutur yang tak tersambung, ngaco belo, pertanda ketawarasan akal. Namun, dalam Babad Ngalor-Ngidul ini, penulis memperlihatkan ngalor-ngidul yang mengandung makna yang berbeda, yaitu suatu percakapan mesra yang purba antara yang di utara (lor) dan yang di selatan (kidul). Dalam konteks masyarakat Yogyakarta yang telah turun t…
Serat centhini menembangkan kembara amongraga, pangeran muda yang terpaksa kabur meninggalkan Kerajaan Giri, setelah kerajaan islam itu diserbu oleh sultan agung pada abad ke-17. Dalam perjalanan spiritualnya, amongraga bertemu berbagai macam manusia : pedagang keliling, para penambang, penggamel, ledek, banci, sastrawan sufi, pelacur, petapa budha-siwa, pandai besi, dukun, guru kanuragan, kec…