Buku ini menjadi semacam biografi tubuh yang dimulai dari ulat, kepompong, kupu-kupu, anak, hingga rahib dan jejak. Deretan sajak itu tampak seperti sebuah metamorfosis tubuh. Penyair mencoba memendam Bali, mencangkul masa lalu, membenturkan tradisi, meringkus pengalaman hidup, dan dengan tanpa sungkan menggasak tubuhnya sendiri dalam sebuah ars poetica.
KATA-KATA MUTIARA Kahlil Gibran bukan saja bening, dan menyentuh kepekaan hati dan ahlak insan, tetapi juga tajam menyayat dan mebedah borok lahiriah.
PASIR DAN BUIH menampilkan renungan Kahlil Gibran secara puitis tentang cinta, kasih sayang, keikhlasan, kedermawaan, dan keluhuran budi
SANG GURU secara mengharukan berbicara tentang kemenangan takdir atas duka, dan cinta atas kesepian
Buku ini berisi 31 puisi karya Abdul Hadi yang berjudul La condition humaine, Jurang, Amsal seekor kucing, Percakapan bayang-bayang, Dalam gelap, Bayang-bayang, Kupunya, Optimisme, Maut dan Waktu, Nonabobo sebuah ayunan, Laut, Cengkrik, Nyanyian, Melati, Sehabis hujan kecil, Ke mana, Ninabobo sebilah pisau, Gerimis, Nyanyian kabut, Surat-surat, Lanskap malam akhir musim hujan, Kusebut, Siang, L…
Buku ini berisi puisi-puisi yang ditulis oleh Sitor Situmorang. Puisi-puisi tersebut berjudul Telah Lama, Dia dan Aku, Surat Kertas Hijau, Berita Perjalanan, Variasi, Amoy-Aimee, Tentu, Kebun Binatang, Matahari Minggu, Percakapan, Chathedrale de Chartres, The Tale of Two Continents, Orang Asing, Duka, Sajak, Gunung, Weekend, Paris-Yuillet, Paris-Novembre, Paris-Janvier, Paris Avril, Place St.Su…
Buku ini berisi puisi-puisi Sutardji dan kredo puisinya yang hendak membebaskan kata dari segala beban yang dibebankan kepadanya seperti moral, gramatika, kamus, dan segala pengertiannya. Ia ingin mengembalikan kata kepada mantra karena pada mulanya kata adalah mantra.
Buku ini cocok untuk pencinta drama sejarah Indonesia pada tahun 1740an, khususnya pada tanggal 9 oktober 1740. Drama ini diilhami oleh pembantaian 10.000 orang Tionghoa di Batavia oleh VOC, Oktober 1740. Dibangun lewat kisah percintaan antarbangsa, Hein de Wit dan Hein Nio, drama sejarah ini membongkar prasangka-prasangka rasial, suatu alam bawah sadar yang barangkali juga bermukim di dalam di…
Buku ini berisi kumpulan puisi yang ditulis oleh Mochtar Pabottingi. Buku ini didahului oleh kata pengantar Ignas Kleden, dan catatan penutup oleh Joko Pinurbo. Dalam buku ini juga terdapat sebuah tulisan pembelaan diri penulis tentang mengapa ia menulis puisi.