Buku ini berisi 6 karya Adonis yang berjudul Elegi zaman ini, Elegi abad pertama, elang, perubahan-perubahan sang elang, perubahan-perubahan sang pencinta, dan inilah namaku.
Buku ini adalah jurnal karya puisi dan cerpen penulis-penulis Indonesia. Yang menarik adalah bahwa buku puisi ini didanai oleh Ford Foundation. Ford Foundation adalah organisasi swasta yang terbentuk di Michigan dan berpusat di Kota New York didirikan untuk mendanai program-program yang diprakarsai oleh Edsel Ford dan Henry Ford pada tahun 1936. Hibah organisasi ini diberikan melalui kantor pus…
Buku puisi ini adalah salah satu karya bergenre puisi mbeling yang pernah hadir dan menghebohkan pada tahun 1970-an dalam sejarag sastra di Indonesia. Berjumlah 40 puisi dan ditelaah oleh dua pengamat sastra dari dua generasi.
Buku ini berisi kumpulan sajak Parikesit dan Interlude pada tahun 1971 dan 1973. Sajaknya memiliki watak renungan yang sangat menarik, kaya dengan pemikiran dan khas hasil karya seorang cendikiawan; dan pada pihak lain juga tidak kurang jelasnya pula watak simboliknya.
Buku ini adalah salah satu buku puisi yang unik karena penulisnya menerbitkan buku puisi ini di klinik pendidikan MIPA dan buku ini diperbolehkan untuk diperbanyak tanpa seizin penulis asalkan nama penulis tetap diakui sebagai penulis karya. Hal tersebut seperti menegaskan bahwa karya-karya ini tidak memiliki nilai ekonomis bagi penulisnya.
Buku ini berisi esei-esei yang ditulis Sutradji dan kumpulan puisi yang terbit di Bentara Budaya. Esei-esei tersebut antara lain membahas kedalaman puisi, kata-kata, Menafsir, Sajak-sajak cerah, jawaban atas surat dari Yogya, Sajak yang tak dimuat, sastra komunitas, puisi dari Bali, Meditasi Medy, Aku tak mau jadi Bayam, dan Puisi estafet.
Dengan bahasa yang sederhana, naskah ini berhasil memotret kekompleksan sebuah pengalamam menjadi ibu dengan menyulap detail-detail banal kehidupan domestik menjadi sesuatu yang menakjubkan dan hampir sureal. (Dewan Juri Sayembara Manuskrip Buku Puisi, Dewan Kesenian Jakarta 2015)
Kumpulan Tiga Menguak Takdir yang merangkum puisi-puisi karya pelopor Angkatan'45 ini; Chairil Anear, Asrul Sani, Rivai Apin, merupakan pengejawantahan dari sikap kebudayaan itu, sekaligus penolakan terhadap estetikaTakdir. Buku ini akan membawa pembacanya mengarungi kegelisahan sastrawan-sastrawan Angkatan'45.
Buku ini dihadirkan untuk menjadi kilas balik proses kepentingan pram yang panjang selama rentang 1947-1956. Terdiri dari esai, sajak, cerita serta tulisan lainnyalengkap dengan komedi dan tragedinya. Disusun berdasarkan tahun kapan ditulis dan dibuat, buku ini sendiri menjadi buku tulisan awal pram."
Konon pusisi adalah mahkota bahasa. Puisi adalah hasil yang dicapai jika seseorang mampu bermain-main dengan bahasanya. Apa yang ditulis penyair tidak serta merta bisa diartikan secara harfiah. Gerimis bukan berarti hujan, dan bunga belum tentu berarti kembang. Kerap penyair bilang begini, tapi maksudnya begitu. Lalu bagaimana caranya bisa menikmati puisi dan menangkap pesan atau makna yang ing…