Buku ini menggambarkan kehidupan Lukas Enembe dari Tolikara, melalui pendidikan tinggi di Manado dan Australia, menjabat Bupati Puncak Jaya, hingga menjadi orang nomor satu di Papua. Melalui berbagai inisiatifnya, ia berupaya menyelesaikan banyak masalah demi kepentingan penduduk asli Papua. Otsus Plus yang dicanangkan Lukas Enembe perlu diperkuat oleh partisipasi luas dari rakyat Papua melalui…
Buku ini mengupas masalah-masalah aktual yang berkaitan dengan dunia sosial politik, biomedis, dan masalah-masalah lain. Buku yang berupa kumpulan esai ini mencoba menerapkan pemikiran moral atas situasi konkret serta memberi inspirasi dan pegangan bagi teman-teman pembaca dalam menyikapi permasalahan yang selalu muncul dalam kehidupan. Dengan satu harapan bahwa pembaca akan semakin bijak dalam…
Pernah membayangkan nggak, ada ojek ngetem di Menara Eiffel? Senandung seruling di tengah-tengah deru dan debu metropolitan? Begitulah Jakarta, di tengah-tengah pencakar langit dan kawasan elit Sudirman, terselip deretan tukang ojek yang setia mengantarkan Anda dengan jaminan layanan yang lebih cepat dan tepat dibandingkan mobil yang harus berjuang melintasi kemacetan. Hanya di Jakarta-lah kita…
Pramoedya Ananta Roer takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari. Kuasa waktu memang telah mengakhiri lakon tubuhnya di muka bumi dan kehidupan, namun ruh dalam tulisan-tulisannya, kalimatnya, kata-katanya, petuahnya, akan senantiasa hidup dan menyisir zaman, tinggal dalam akal dan hati orang-orang, yang masih peduli pada kemanusiaan, keadilan, keberanian dan …
Buku ini berisi esai-esai yang ditulis oleh Pater J. Drost, Kepala Sekolah Pertama SMA Kolese Gonzaga. Beliau adalah seorang intelektual, tidak pernah fanatik dan berdendam. Ia tidak akan mengejar pengukuhan diri oleh orang lain. Ia berani berpendirian, dan tidak takut mengaku salah atau keliru kalau memang demikian. Ia tidak pernah takut kehilangan apapun selain kehilangan kasih karunia Tuhann…
Buku yang berisi riwayat hidup STA yang digambarkan dalam perspektif humanis, yaitu dari sisi pribadi STA sebagai manusia. Sosok STA sejak kecil, keluarganya, pendidikannya, dan perjuangannya di bidang kebudayaan. Dilahirkan di Natal, 11 Februari 1908, Sutan Takdir Alisjahbana (STA) agaknya memang ditakdirkan untuk menjadi cendekiawan besar Indonesia, walaupun ia lebih senang disebut pejuang…
Bagi saya, salah satu unsur terpenting dalam penulisan esai adalah memposisikan diri. Memposisikan diri bisa dimaknai sebagai "berpendapat", dalam arti mengekspresikan pandangan atau penilaian mengenai permasalahan tertentu. Namun dalam perkembangannya, khususnya dalam jangka waktu tujuh tahun yang terdokumentasikan dalam kumpulan esai ini, usaha memposisikan diri juga semakin sering dan semaki…
Beliau memiliki seorang nujum yang waskita. Inilah nasihatnya. "Baginda, jangan hiraukan kutu busuk. Hiraukan para kawula dan negara. Kutu busuk cuma menggigit, tapi tak mematikan. Jangan seekor pun baginda bunuh. Sebab pembunuhan itu yang mereka cari, agar orang bisa menyebut Baginda pembunuh, dan menobatkan mereka menjadi syuhada, atau martir. Waspadalah akan taktik busuk mereka. Jangan biki…
Esai politik biasanya ditulis untuk mengomentari satu peristiwa politik di satu masa di satu masyarakat. Isinya bisa berupa analisis teoretik, pandangan pribadi si penulis berdasarkan pengalaman atau gabungan dari keduanya. Esai politik sukardi Rinakit dalam buk ini menembus persoalan politik yang jauh lebih dalam. BAgi Sukardi, politik merupakan semesta yang leabi luas, bukan sekadar alat u…
Ada baiknya jika masyarakat tidak selalu memberikan stigma buruk terhadap posisi anak muda saat ini. Bertolak belakang dari anak muda yang biasanya hanya memberikan parasit bagi bangsa. Namun sebenarnya terdapat parameter yang dapat dianggap sebagai prestasi gemilang anak muda yang mampu menempatkan nasionalisme dalam proporsi yang tepat, yaitu munculnya distro (distribution outlet). Distro …