Buku ini membicarakan kepengarangan dan karya ahmad Tohari secara lengkap dan komprehensif. Mulai dari novel pertama Kubah 1980 hingga novel Belantik 2001. Selain itu dibicarakan pula dua kumpulan cerpen Tohari: Senyum Karyamin (1989) dan Nyanyian Malam (2000).
Buku ini berisi 14 kisah sastra dari Aceh, Batak, Melayu, Bengkulu, Jawa, Sunda, Bali, Bugis, Makasar, Dayak, Ambon, Lombok, Irian Jaya, dan Timor Timur.
Buku ini berisi penjelasan mengenai kiasan, rasa, dan gramatika dalam puisi dan prosa, Sastra di zaman pembangunan bangsa, sastra dalam zaman pembangunan, puisi lama dan puisi baru, kedudukan perempuan dalam sastra Timur, dan sastra Indonesia cermin pembebasan.
Buku ini berisi 10 cerpen yang mengangkat kisah-kisah kecil tentang masyarakat kelas bawah. Mulai dari kisah Kakek dan burung dara, koki, hingga perempuan yang sendiri.
Buku ini berisi informasi mengenai H.B. Jassin mulai dari ketertarikannya pada sastra, doumentasi sastra, penerjemahan, redaktur abadi, paus sastra Indonesia, pembela sastra Indonesia, jiplakan, saduran, dan pengaruh, imajinasi dan kebebasan mencipta, politik, imajinasi dan kebebasan mencipta, kritik, biografi, dan bibliografinya.
Buku ini berisi kisah-kisah Barata Yudha yang ditulis dan diceritakan ulang dengan bahasa yang sederhana. Kisah-kisah kepahlawanan, pengabdian kepada negara dan kebenaran, serta keutamaan-keutamaan sebagai manusia di dalam situasi-situasi yang problematis di tengah peperangan Barata Yudha disuguhkan ke hadapan pembaca dengan ilustrasi gambar wayang.
Buku ini berisi kisah Srikandi Belajar Memanah yang amat digemari para penikmat wayang karena kisahnya romantis dan memberikan pesan kepada ibu-ibu rumah tangga yang bergelut dengan pendidikan anak dan tanggung jawab untuk urusan rumah dan keterlibatan pada masalah-masalah di tengah masyarakat.
Buku ini berisi kumpulan cerpen tentang perang dan manusia yang terlibat di dalamnya. Dengan membaca cerpen-cerpen ini, teman-teman diajak untuk memasuki episode dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Pengarang adalah pelaku perjuangan tersebut terutama pada masa revolusi fisik. Kumpulan ini pernah mendapatkan hadiah sastra naasional BMKN 1967/1958.
Buku ini berisi kisah yang ditulis dari kisah Sumbadra Larung yang digemari para pencinta kisah Wayang karena mengandung banyak pesan moral bagi perempuan terutama dalam menghadapi cobaan dalam hidup berumah tangga.
Buku ini berisi 24 cerpen yang diterjemahkan langsung dari bahasa aslinya, bahasa Belanda. Judul-judul cerpen yang terdapat di dalam buku ini antara lain adalah Bugil, Penjual yang lihai, Si Gerrit, Uang, Cinta, Buku, Peti Es, Kerbau, dan Catatan Kutuseni.