Burhanudin Mohamad Diah (BM Diah), lahir di Kotaraja (sekarang Banda Aceh), 7 April 1917. BM Diah adalah pendiri dan pemimpin surat kabar Merdeka (surat kabar yang tergolong tua di Indonesia) yang dirintisnya sejak 1 Oktober 1945. Sebagai tokoh pers senior yang disegani dan pernah menjadi sekretaris pribadi tokoh pergerakan nasional, Douwes Dekker, ia mengawali kariernya di bidang jurnalistik s…
Dalam kurun lebih dari dua dasawarsa (1808-1830) tatanan lama Jawa dihancurkan dan sebuah pemerintah kolonial baru didirikan - suatu peristiwa yang mendorong kekuatan identitas kembar, Islam dan kebangsaan Jawa, ke dalam suatu perseteruan sengit dengan gelombang imperialisme yang dibawa oleh gubernemen Hindia Belanda. Dikenal sebagai Perang Jawa (1825-1830), perseteruan itu berakhir dengan keka…
Pertahankan keutuhan tanah leluhur yang telah diwariskan ini dari rongrongan bangsa mana pun. Tidak ada sejengkal pun tanah yang direbut bangsa lain. Pertahankan ini!"rnrn"Gunakan segala kemampuan yang ada. Tidak ada alasan untuk menunda. Gunakan tanganmu, gunakan kakimu, gunakan otakmu untuk menggugah akalmu."rnrn"Jika engkau telah bayangkan sakitmu. Jika engkau sakit bayangkan semangatmu. Ji…
Politik identitas bukan perkara baru bagi bangsa ini. Di Mingangkabau masa silam, terjadi perseteruan antara kaum adat pemeluk teguh tradisi matriarkat dan kaum padri yang berkehendak menegakkan ajaran Islam yang murni. Kita mengenal peristiwa itu sebagai Perang Padri, ang berlangsung pada 1803-1838. di tengah perang, kolonialisme hadir memanfaatkan perpecahan dua saudara itu. Namun, perang buk…
Pendidikan nasional menurut paham taman siswa ialah pendidikan yang beralaskan garis-hidup dari bangsanya (cultureel-nationaal) dan ditujukan untuk keperluan peri-kehidupan (maatschappelijk) yang dapat mengangkat derajat negara dan rakyatnya
Dulu, Tan Malaka sangat merisaukan makin menciutnya wilayah Republik dengan berdirinya negara boneka bentukan Belanda. Sementara kaum kapitalis, kolonialis, dan imperialis berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia. Karena itu, TAn Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Ia tidak menyetujui perundingan dengan lawan. Ia menganggnap ber…
Sewindu sudah reformasi berjalan tertatih-tatih membangun demokrasi, dalam alam Indonesia yang demokratis kaum terpelajar ikut bertanggung-jawab secara moral dan intelektual perihal perbaikan nasib bangsa sekaligus terhadap peradaban. Proses dekadensi moral yang merusak masyarakat dan meracuni jiwa kaum muda sudah mengancam perdaban bangsa pada jantungnya. Gejala-gejalanya sudah tampak jelas…
Aku telah memilih pergerakan sebagai jalan hidupku, dan aku pun harus siap menerima segala konsekuensinya."rnrnBeri Hatta lima pilihan, rendang, laut buku, sekolah, dan Makkah, maka tanpa ragu dia kan memilih Makkah. Sebuah pilihan yang didasari pengasuh Pak Gaek, sang kakek yang menggantikan peran ayah, semenjak Haata menjadi yatim. Tetapi, sang ibu tak ingin Hatta pergi ke Makkah. Alhasil, na…
“Kita sudah kehilangan harta dan segala-galanya, Geng. Yang tinggal hanya nama baik, itu saja yang perlu dipelihara.”rnPesan sang ayah terus melekat di benak Hoegeng. Ia sepenuhnya sadar bahwa integritasnya terhadap penegakan hukum telah menciptakan banyak musuh. Tapi apakah orang yang hidup lurus, mesti kurus di zaman ini?rnrnKetika pertama kali ditugaskan sebagai Kepala Reskrim di Sumater…