Dalam pergolakan menjelang dekade abad ke-enam belas, Kekaisaran HJepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai, dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh k…
Dalam pergolakan menjelang dekade abad ke-enam belas, Kekaisaran HJepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai, dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh k…
Dalam pergolakan menjelang dekade abad ke-enam belas, Kekaisaran HJepang menggeliat dalam kekacau-balauan ketika keshogunan tercerai-berai, dan panglima-panglima perang musuh berusaha merebut kemenangan. Benteng-benteng dirusak, desa-desa dijarah, ladang-ladang dibakar.rnrnDi tengah-tengah penghancuran ini, muncul tiga orang yang bercita-cita mempersatukan bangsa. Nobunaga yang ekstrem, penuh k…
Buku ini berisi 100 kisah sederhana yang disusun secara puitis tentang kebaikan dan kebesaran Allah, kejahatan dunia, pengolahan diri dan kemurnian hati dan masih banyak lagi. Buku ini mencerahkan pengalaman dan pengertian akan hidup Kristiani.
Buku ini berisi 2 pokok bahasan yakni Hidup Kini dan Di sini, dan Siapakah Kita Ini? Dua topik ini membantu teman-teman menyadari misteri kehidupan akan keakuan sebagai seorang Kristen.
Dalam buku kecil ini ditawarkan teologi kelemahan. Tiga kata yang menjadi fokus perenungan dalam buku ini adalah kekuasaan, kelemahan, dan ketidakberdayaan. Melalui uraian tersebut akan penulis ingin mengajak teman-teman untuk memahami kekuasaan sejati yang membebaskan, mendamaikan, dan menyembuhkan.
Ada dua pokok bahasan dalam buku ini yakni Hidup Rohani dan Doa. Melalui buku ini penulis ingin membagikan pengalamannya sendiri mengenai dua perkara tersebut seraya mengajak teman-teman untuk masuk dan merenungi hidup rohani dan hubungan dengan sang Ilahi.
Dalam seri ini akan dipaparkan 3 poko utama permenungan Henry Nouwen yang adalah pendaratan hidup rohani dalam hidup nyata di lingkungan sosial. Pertama adalah Belarasa, kedua adalah Keluarga, dan yang ketiga adalah Relasi. Tiga pokok tersebut dijelaskan dalam bahasa yang sederhana melalui cerita yang mudah dipahami.
Buku ini menyampaikan dua gagasan utama yakni Pertobatan dan Hidup Disiplin sebagai konsekwensi logis dari pertbatan. Melalui dua pokok tersebut teman-teman diajak untuk mengenali bagaimana Allah bekerja atas hidup serta tanggapan yang pantas untuk menanggapi kerja Allah tersebut.
Buku ini menawarkan 4 pokok permenungan yang antara lain adalah peristiwa kecelakaan, sepenuhnya tergantung, memandang jauh ke depan, dan tinggal di seberang. 4 pokok permenungan ini adalah pengalaman pribadi penulis dalam mencari makna kebebasan dalam hidupnya. Buku kecil yang sederhana dalam bahasanya ini mudah dibaca dan dipahami."