Buku ini berisi 13 cerita yang bersettingkan Eropa. Kisah-kisah tersebut diinspirasi oleh nilai-nilai dan ajaran Kitab suci yang dikemas dalam kisah-kisah sederhana dan mudah di mengerti.
Buku ini memperkenalkan pengambilan keputusan dengan metode penegasan bersama sebagai suatu alternatif. Dalam metode itu, kita diajak untuk bersama-sama mencari dan menemukan kehendak Tuhan dalam persoalan yang sedang kita hadapi.rn
Buku ini menceritakan perjuangan penduduk Malagasi untuk mendapatkan kebebasan beragama. Dikisahkan Ratu pulau menangkap seorang wanita yang hamil tua karena baru saja menjadi Kristen. Ratu memaksanya menolak keyakinannya dengan ancaman hukuman mati. Dibawah ancaman itulah kemudian teman-teman akan menyaksikan kekuatan iman berhadapan dengan kesewenang-wenangan dan maut.
Renungan-renungan yang disajikan di dalam buku ini berbentu sederhana, ringkas, dan padat karena ditulis bagaikan menulis puisi bebas.
Buku ini berisi puisi-puisi yang mengandung doa-doa penghantar menuju pemahaman akan cinta kasih Allah dalam keagungan semesta alam.
Kumpulan 3 kisah peziarah ini merupakan kerjasama antara uskup Makarios dari Korintus (1731-1805) dan seorang rahib dari Athos,bernama Nikodemus Hagiorit (1749-1889). Terbitan bertama buku ini berjudul Philokalia di Venezia 1782. Tujuan penerbitan buku ini dalam bentuk bahasa Indonesia adalah Memperkenalkan doa Yesus kepada para pembaca.
Dalam buku ini disajikan 8 tegangan tempat Yesuit diutus dan berjuang.Walaupun buku ini sudah agak rusak namun halaman-halamannya masih komplit. Buku ini sangat penting untuk mendekati semangat Ignasian terutama bagi para pembaca awam di luar anggota Serikat Yesus karena semua tegangan itu disajikan dalam bentuk kisah yang dialami oleh para Jesuit perdana.
Buku kecil ini bertemakan hal - hal terakhir, yaitu kematian, pengadilan pribadi, api penyucian, kebangkitan badan, kedatangan Kristus dalam kemuliaan pada hari kiamat, neraka dan surga. Tentang beberapa segi dari hal - hal tersebut , kita sama seperti Kiatab Suci hanya dapat berpikir dan berbicara dalam bahasa kiasan. Sebab, semua pikiran kita kembangkan dari apa yang kita alami di dunia ini. …