Buku ini mengulas secara komprehensif karya-karya Putu Wijaya secara gamblang. Buku ini diperuntukkan bagi para pencinta sastra, mahasiswa fakultas sastra, para guru sastra di SMU, maupun siswa-siswi SMU yang ingin mengenal Putu Wijaya.
Buku ini berisi kritik sastra berupa uraian kritis mengenai Novel Ahteis. Di buku ini juga disampaikan simposium kritik sastra yang menarik untuk dibaca teman-teman penggiat kritik sastra Indonesia.
Buku ini berisi tulisan Subagyo Sastrowardoyo tentang orientasi budaya Chairil Anwar, Manusia Terasing di Balik Simbolisme Sitor Situmorang, Hati Sabar Toto Sudarto Bachtiar, dan Kerancuan Pribadi Rendra-Lorca.
Buku ini berisi uraian mengenai apa itu Realisme Sosialis, apakah benar syak-wasangka bahwa realisme-sosialis identik dengan PKI dan PKI adalah anak jadah yang tak boleh bernafas di bumi Indonesia, bagaimana sastra bergenre realisme-sosialis disertai dengan perkembangan sejarah sastra Indonesia, dan bagaimana dialektika dunia sastra Indonesia harusnya diisi. Pram merangkum semuanya dengan gamba…
Buku ini berisi dibahas peranan majalah kisah dan sastra yang pernah mewarnai kesusastraan Indonesia, karya Nugroho Notosusanto, Kirjomulyo, Bokor Jusa Biran, Motinggo Boesje, Subagio Sastrowardoyo dan lain-lain. Dalam semua itu digambarkan pertumbuhan kesusastraan Indonesia Modern.
Buku ini berisi bantahan Jassin mengenai krisis dalam kesusastraan Indonesia Modern. Dalam buku ini dibicarakan pula karya Muhammad Ali, Ajip Rosidi, Toto Sudarto Bachtiar, Alex Leo, A.A. Navis, Nh. Dini, Toha Mohtar, Trisnoyuwono, dan Riyono Pratikto.
Dalam buku ini dibicarakan karya-karya Sutan Takdir Alisjahbana, Rustam Effendi, Armijn Pane, Sanusi Pane, Hamka, Usmar Ismail, El Hakim, dan sejumlah karangan mengenai sastra. Semua ditulis dalam wawasan yang luas dan bahasa yang mudah dimengerti.
Buku ini membicarakan kepengarangan dan karya ahmad Tohari secara lengkap dan komprehensif. Mulai dari novel pertama Kubah 1980 hingga novel Belantik 2001. Selain itu dibicarakan pula dua kumpulan cerpen Tohari: Senyum Karyamin (1989) dan Nyanyian Malam (2000).
Buku ini berisi 14 kisah sastra dari Aceh, Batak, Melayu, Bengkulu, Jawa, Sunda, Bali, Bugis, Makasar, Dayak, Ambon, Lombok, Irian Jaya, dan Timor Timur.
Buku ini berisi penjelasan mengenai kiasan, rasa, dan gramatika dalam puisi dan prosa, Sastra di zaman pembangunan bangsa, sastra dalam zaman pembangunan, puisi lama dan puisi baru, kedudukan perempuan dalam sastra Timur, dan sastra Indonesia cermin pembebasan.