Compassionate, dramatic, and deeply moving, this book takes readers to the roots of human behaviour-to innocence and experience, kindness and cruelty, love and hatred, humor and pathos.
....Perempuan Bali itu, Luh, perempuan yang tidak terbiasa mengeluarkan keluhan. Hanya dengan cara itu mereka sadar dan tahu bahwa mereka masih hidup, dan harus tetap hidup.Keringat mereka adalah api. Dari keringat itulah asap dapur bisa tetap terjaga. Mereka tidak hanya menyusui anak yang lahir dari tubuh mereka. Mereka pun menyusui laki-laki, menyusui hidup itu sendiri......
Novel yang proses penyiapan dan penulisannya memakan waktu hampir 20 tahun ini bercerita tentang Jean Valjean, mantan narapidana yang dipenjara di atas kapal kerja paksa selam 19 tahun, dari masa revolusi sampai restorasi Bourbon, karena mencuri sepotong roti demi keluarganya yang kelaparan. Ketiadakadilan yang dialaminya, mengubah laki-laki desa itu menjadi sosok yang dingin dan penuh curiga....
Dalam buku ini kita banyak menemukan pesan kebijaksanaan dan pesan moral.
Kisah sebuah keluarga yang memilih hidup dengan hanya bermodalkan kejujuran. Keluarga yang amat sangat sederhana. Sebuah keluarga yang pernah mengalami masa kejayaan, dan kini terpuruk dalam hal ekonomi.rnKalau air mata bisa menjadi simbol kebahagiaan, inilah kisah itu........
Novel ini berusaha menyingkirkan berbagai takhyul dan menyemarakkan kembali keagungan kebudayaan Islam serta menyebarkan pengertian demokrasi. Yang menarik adalah bahwa sang penulis menyelesaikan buku ini tanpa mata karena ia telah buta sejak berumur 3 tahun.