Awalnya hanyalah mengenai lukisan celeng, tapi kemudian buku ini bercerita tentang politik, mental, tingkah laku, kemunafikan, kekejaman, kejahatan, dndam, nafsu, naluri, dan nasib manusia yang laksana celeng. Buku ini bagaikan mengulang kata-kata filsuf Friedrich Nietzche : binatang buas itu belum mati, dalam peradaban modern ini binatang buas itu masih hidup, makin hidup, malahan ia diilahikan.
“Bandi bukan mainan yang cocok untukmu. Aku tahu sekali cewek macam apa kamu ini. Kamu bertukar pacar seperti ganti baju!” “Jangan samakan aku dengan cewek-cewekmu! Barangkali cinta cuma lelucon di kepalamu Tapi aku betul-betul mencintai Bandi!” “Untuk berapa lama? Sampai kamu bosan bolak-balik mengantarnya ke dokter?” Seorang gadis binal bertemu dengan pemuda berandal. Mer…
Yerusalem, 70 M. Tatkala pasukan Romawi menyerbu Kuil Suci, seorang pendeta mengungkapkan sebuah rahasia kepada seorang bocah lelaki, bahwa dia mesti berhati-hati dengan hidupnya... Jerman selatan, Desember 1944. Enam tawanan berbadan kerempeng menyeret sebuah peti misterius ke dalam bekas area pertambangan. Mereka juga mempertaruhkan hidupnya demi menjaga suatu rahasia: pembunuhan oleh tent…
Clara Ng benar-benar menunjukkan kalibernya sebagai seorang penulis. Taktiknya untuk membagi cerita menjadi kisah-kisah pendek yang (seolah-olah) tak berujung pangkal membuat pembaca terus-menerus penasaran.ke-klise-an novel ini adalah cara Clara Ng membangun karakter tokoh-tokonya. Kita mengenali tokoh Pax dari cara Pax berdialog, dari komentar Nuna, dari ejekan Xander, dan seterusnya. Sehingg…
Setelah takdir mempertemukannya kembali dengan Valadin, Vrey dan teman-temannya nyaris tak selamat dari maut. Keadaan memburuk ketika Rion membongkar rahasia Aelwen, membuat Vrey terjebak di antara kemarahan dan keraguan - apakah luka akibat kebohongan itu cukup membuatnya tega mengirim Aelwen kembali ke penjara bertakhtakan emasnya? Sementara itu Valadin bertekad menuntaskan misinya, apa pun a…
Masih belia usia Tinah saat it. suatu pagi di pasar Batu telah mengubah hidupnya, Sim seorang kenek angkot, seorang playboy pasar yang berambut selalu klimis dan bersandal jepit, hadir dalam hidup Tinah lewat sebuah tatapan mata. keduanya lalu menikah, mereka pun menjadi ibuk dan bapak. rnrnLima anak terlahir sebagai buah cinta. Hidup yang semakin meriah juga semakin penuh perjuangan, angkot ya…
Terinspirasi dari kisah nyata, kisah anak sopir angkot dari kota Batu yang menjadi Direktur di New York City. Bapakku, sopir angkot yang tak bisa mengingat tanggal lahirnya. Dia hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sementara ibuku, tidak bisa menyelesaikan sekolahnya di SD. Dia cermin kesedrhanaan yang sempurna. Empat saudara perempuanku adalah empat pilar kokoh. Di tengah kesulitan, k…
Novel ini bertemakan kesederhanaan hidup untuk mendapatkan kebahagiaan. Kesederhanaa itu terlihat dari kehidupan tokoh utama yakni Ben. Ben dan ibunya rela tinggal di gudang yang bertempat di sekolah di mana ia mengajar. Ketika permasalahan tempat tinggal sudah ia dapatkan, kini tinggal biaya untuk makanan sehari-hari. Tetapi kebutuhan itu terpenuhi juga karena bantuan Pak Ismail yang merupakan…
Aku pernah nyaris mati. Aku bisa melihat monster di mana-mana. Hanya di dalam rumah aku merasa aman. Aku bebas menggambar mereka, tapi Mama dan Papa tidak suka, karena monster-monsterku rnmengusik mereka, hingga nyaris gila.rnrnNovel ini membuatku mempertanyakan batas antara kenyataan dan imajinasi."rn- Jennifer McMahen, penulis The Winter People.rn"