Bersyukur dan mensyukuri serta naluri yang menggugat besama rasa syukur merupakan ungkapan yang sangat tulus atas rahmat yang diterima. Melalui buku ini kita dapat melihat salah satu sisi potret jati diri Jakob Oetama termasuk kegundahan, penggugatan, dan upayanya menundudukkan persoalan bagi masyarakat. Di usianya yang telah mencapai 78 tahun, Jakob masih terus mengikuti perkembangan dunia lew…
Pengembangan karakter perlu dilakukan secara holistik, melalui berbagai pendekatan yang menghubungkan dimensi moral pendidikan dengan ranah sosial dan pendidikan kewargaan. Namun, apa hubungan karakter bangsa dengan kesastraan? Apakah sastra juga dapat memainkan peran besar dalam pembentukan karakter bangsa dan mendorong kebangkitan kembali sebuah bangsa dari keterpurukan? Penulis buku ini m…
Iwan Simatupang adalah sastrawan yang dikenal sebagai penulis novel, puisi, cerpen, dan drama. Ia pun banyak menulis esai-esai kesenian dan kebudayaan yang dimulai sejak tahun 1953. Buku ini menampilkan kembali esai-esai kesenian dan kebudayaan yang ditulis oleh Iwan Simatupang sejak tahun 1953. Buku ini dibagi menjadi tiga periode perjalanan hidup yakni periode penulis artikel majalah kebu…
Pada pintu masuk sebuah diskotek terpasang pengumuman: "Besok gratis!" Namun, hari esok cuma-cuma itu tak kunjung tiba. Rujukan kata besok di situ berubah-ubah menurut saat kata itu dipakai, dalam hal ini, ketika pengumuman itu dibaca pengunjung. Kejadian di atas dan pelbagai pokok lain mengenai bahasa diolah dalam buku ini. Dua puluh esai yang disajikan di sini membicarakan lima wilayah telaah…
Pada awal karirnya sebagai penulis, Pram menghasilkan berbagai bentuk karya tulis: prosa, puisi, cerita pendek, dan esai. Karya-karya tersebut tersebar pada berbagai majalah dan media lainnya, dan baru belakangan in dirangkum oleh Astuti Ananta Toer menjadi buku yang diberi nama Menggelinding. Sebuah buku yang dengan apik menggambarkan perjalanan seorang penulis dalam mencari suara dan pemikira…
Buku ini berisi kumpulan esai mengenai pemikiran/tokoh, seni, ilmu, dan masyarakat/agama.
Buku ini adalah satu dari 10 judul buku yang diterbitkan sebagai monumen 100 hari meninggalnya Romo Mangun. Buku yang merupakan revisi atas buku berjudul Putri Duyung yang Mendamba ini, pernah diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia pada tahun 1987. Dalam buku ini dipaparkan tegangan antara iman dan sains. Buku ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja yang ingin memahami masalah manusia di jaman…
Meski belakangan lebih dikenal sebagai peneliti sejarah peranakan Tionghoa, Myra Sidharta sesungguhnya juga seorang pengamat sosial-budaya yang jeli. Karenanya, perempuan psikolog dan sinolog ini juga bisa disebut sebagai seorang antropolog. Buku berisi lebih dari 50 catatan Myra tentang beragam fenomena sosial-budaya yang pernah muncul di sekitar kita. Rekaman yang santai tapi serius ten…
Buku ini berisi esai-esai yang memperkaya dan memberi pelajaran untuk melihat suatu perkara dari segi yang semula mungkin tak pernah diperhitungkan. Dengan membaca buku ini, kita seperti menyelam dalam hidup pribadi Seno yang luas, dalam, dan meriah; dan dari penyelaman itu kita pulang membawa inspirasi mengenai masalah kebebasan berpikir, opini wartawan, represi pemerintah dan ancaman kaum rad…
Apa yang tersaji dalam kumpulan esei-esei 'Bentara' ini dengan jelas mencerminkan perayaan kemajemukan refleksi. Ada refleksi tentang mantan presiden dan pemikir dunia, tentang film dan sastra, mengenai buku dan seni rupa, tentang kosmologi dan ilmu fisika, tentang spiritualitas dan agama. Mereka tidak ditulis sebagai traktat dengan formalitas yang ketat, melainkan dalam rupa esei-esei pendek y…