Buku ini berisi pengalaman bangsa Filipina dalam masa-masa transisi pemerintahannya yang menarik dan memberikan inspirasi dan barangkali tak terbayangkan sebelumnya. Melalui buku ini, teman-teman diajak untuk menangkap pembelajaran-pembelajaran mengenai jalan damai yang tejadi di Filipina.
Buku ini berisi refleksi atas beberapa hal yang terjadi pasca Revolusi di Eropa. Empat pokok bahasan dalam buku ini adalah Revolusi dan Masyarakat Indonesia, Kematian Sosialisme yang aneh dan bayangan mengenai Jalan Ketiga, Politik, Ekonomi dan Jalan ke kebebasan, dan bagian penutup Arsitektur Eropa yang baru di Jerman.
Penulis buku ini adalah seniman Iran yang gemar bermain satir. Kumpulan esai-humor ini ditulis pada masa pascarevolusi Iran, diambil dair Asghar Agha- majalah yang diterbitkan Khorsandi di pengasingan-sangat memancarkan kejenialan dan kepeloporan yang niscaya menarik bagi pembaca.
Revolusi memang membawa akibat, membawa penyakit. Masyarakat dihinggapi oleh penyakit (royan) manipulasi, korupsi, dan sebagainya.rnTetapi tidak semua insan revolusi berperilaku demikian. Diantaranya Idrus, tokoh utama dalam roman ini. Ia dikelilingi bahkan dirayu untuk berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hati nuraninya.rnIa tidak tahan. Setelah mengembara beberapa di luar negeri, ia kemba…
revolusi kemerdekaan Indonesia adalah suatu drama sejarah yang dahsyat; suatu drama yang memadukan tujuan rasional dengan sentimen emosional; memadukan tindakan konkret dengan cita-cita dan impian; memadukan realitas dengan mitos. Revolusi itu adalah cetusan tujuan kebangsaan Indonesia yang paling mendasar, yaitu kemerdekaan, sekaligus menjadi faktor yang mengukuhkan dasar-dasar kebangsaan itu,…
Kemal Idris, di waktu revolusi, aktif memanggung senjata memimpin pasukan Kala Hitam. Di waktu Belanda bermaksud mencengkramkan kembali kukunya di tanah air, Kemal dan pasukannya melakukan perlawanan. Di waktu Bung Karno sibuk dengan urusan politik dan mengabaikan ekonomi, Kemal mengarahkan meriam ke istana Negara. Kemal bersama Zulkifli Lubis dan Simbolon pernah terang-terangan anti Nasution. …
Buku ini berisi informasi pendahuluan Revolusi, proklamasi republik, kontra revolusi sekutu, revolusi sosial, politik nasional di republik, 1946-7, Mengepung Republik, Reformasi Pemerintah, Revolusi Komunis, dan Kemenangan Diplomasi.
Kota kecil Rengasdengklok selalu menjadi bahan pembicaraan menarik, terutama pada setiap menjelang Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Tepat sehari sebelum proklamasi, para pemuda dan anggota PETA membawa Bung Karno dan Bung Hatta disertai Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra yang masih bayi ke kota kecil itu. Padahal, pada hari yang sama Bung Karno dan Bung Hatta rencananya akan…