Novel ini mengisahkan seorang mata-mata yang cerdik pada zaman revolusi. Herlambang, mata-mata yang mensukseskan pendaratan Tentara Sekutu di medan perang pasifik dicari oleh intel Nica untuk dijadikan mata-matanya. Herlambang ditugaskan menghubungi Yogyakarta di daerah Republik. Dalam perjalanan rahasianya, ia disertai seorang gadis cantik. Dengan adanya contra-spionase dari daerah Republik, m…
Novel inilah yang disebut oleh Wijaya Herlambang, sejarahwan dan peneliti politik kebudayaan Indonesia, sebagai buku yang menuliskan narasi sejarah Indonesia tahun 1965 dengan berdasar data-data dan logika yang berbeda yang telah disebarkan pada masa orde baru.
Buku ini berisi kisah Hasan, seorang bekas pejuang, yang mengambil keputusan untuk kembali ke kota kelahirannya. Di kota asalnya, ia sudah tidak memiliki sanak saudara lagi. Terpaksalah ia tinggal di rumah penginapan Haji Darmawi, teman ayahnya. Keputusan Hasan ini ternyata membuat hidupnya menjadi kelam hingga akhir hayatnya. Di penginapan itu, Hasan bertemu dengan lelaki bernama Hermanto seca…
Kaisar Ming, Yung Lo, mempercayakan kepada Ceng Ho, sebagai orang paling dipercaya yang telah berjasa baginya, untuk memimpin pelayaran muhibah ke Nusantara. Diam-diam Menteri Keuangan menyelundupkan dua orang yang jahat di dalam kapal induk. Yang satu insaf tapi tidak berani pulang ke Cina, yang satunya lagi menjadi buron dan tidak jera melakukan kejahatan.rnCerita yang berpijak pada garis bes…
Buku ini berkisah tentang perjuangan dan tumbuh-hidupnya tentara nasional Indonesia di Indonesia Timur yakni Maluku Utara, Minahasa. Buku ini dibuka dengan puisi yang berjudul In The Desert buah karya Stephen Crane, 1871-1900.
Tahun 711 Masehi, Spanyol ditaklukkan oleh kaum Muslimin di bawah pimpinan Panglima Tharik bin Zyad al Barbary. Tidak lama setelah itu jatuh pula kota-kota besar seperti Cordoba, Malaga, dan Toledo. Maka kekuasaan kaum Muslimin terpancang sudah di wilayah Andalusia atau Spanyol sekarang.rnDalam perkembangan selanjutnya, antara tokoh-tokoh di kalangan kaum Muslimin itu sendiri saling berebut jas…
Penghayatan yang mendalam mengenai kehidupan keluarga Indonesia dituangkan dalam roman yang bernada memoir ini. Bayangan kehidupan orang-orang Indonesia yang melayang-layang antara alam totok dan alam pribumi, kejayaannya di masa lampau dan kesuramannya di masa kini, dilukiskan oleh Breton de Nijs laksana warna-warna potret yang mengabur dalam album tua.
Kisah dalam buku ini dikisahkan berdasar pada aksi pembersihan Partai Komunis dan pengadilan di Moskow antara tahun 1936-1938. Kisah ini melukiskan secara jitu pengalaman pahit seorang Bolshevik yang dijatuhkan dari kedudukan resminya, dan dipaksa mengakui kejahatan yang tidak dilakukannya. Koestler bukan saja melukiskan pengalaman jasmaniah yang mencekam.
Masa-masa 'bahagia' setelah lolos dari penjara Khmer Merah untuk yang ketiga kalinya, hanya berlangsung singkat. Huoy, istri Haing Ngor, meninggal saat hendak melahirkan-bayinya yang prematur tak bisa keluar karena dia tak punya tenaga untuk mengejan. Tubuhnya begitu lemah, akibat malnutrisi dan penderitaan hidup di bawah rezim Khmer Merah.rnHaing Ngor didera rasa bersalah yang berkepanjangan. …
Dengan jatuhnya Phnom Penh ke tangan gerilyawan Komunis Khmer Merah, ambruklah seluruh sendi kehidupan bangsa Kamboja. Tatanan masyarakat dijungkirbalikkan, egoisme meraja-lela, kaum terpelajar dibantai, rakyat dipaksa hidup di kamp-kamp kerja paksa. Negeri Kamboja dikuasai oleh serdadu-serdadu Khmer Merah yang berumur belasan, yang tidak berpendidikan, berpenampilan kumal dan masa bodoh, tapi …