Tokoh-tokoh yang ditampilkan di sini bukanlah tokoh-tokoh yang sibuk di gedung MPR/DPR atau tokoh yang sibuk di fraksi-fraksi atau komisi-komisi DPR tingkat pusat, provinsi dan kabupaten. Mereka sibuk di lingkungan kerjanya sendiri dan mempunyai impian sebagai social planner tingkat mikro saja. Mereka bekerja dengan keinginan mempertahankan otonomi dan kebebasan berekspresi dalam pekerjaan sesu…
Krisis Ekonomi dan Politik yang berkepanjangan telah menggelisahkan, tidak hanya rakyat kebanyakan yang langsung menanggung akibat, tetapi juga kaum intelektual. Intelektual gelisah melihat nasib bangsanya terancam disintegrasi dan disorientasi akibat berbagai kerusuhan, tindak kekerasan, dan penyalahgunaan kekuasaan. Seperti hati nurani tak mungkin ditindas, demikian pula keintelektualan tak m…
Dalam Diri Prof. Dr. J.A. Katili yang akrab disapa John, intuisi mengamati alam terasah sejak ia bocah sampai menjadi geolog terkemuka di lingkup nasional maupun internasional. Jika kemudian dalam 50 tahun perjalanan keriernya, ia berturut-turut menjadi guru besar ITB, Deputi Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Direktur Jenderal Pertambangan, Wakil Ketua DPR/MPR RI, dan Duta Besar RI u…
Kita semua mengakui, saat ini memang ada masalah dalam sistem pendidikan. Lulusan SMTA atau perguruan tinggi tidak siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Masalah ini berakibat bagi masayarakat. Para siswa yang tidak siap jadi warga negara yang bertanggung jawab dan produktif itu, akhirnya hanya jadi beban masyarakat. Para siswa itu adalah produk sistem pendidikan yuang tidak terfokus pada mutu, ya…
"Celakalah orang kaya tetapi bodoh. Sebab ia akhirnya akan dikuasai oleh orang yang lebih pintar. Sejak dulu, Bangsa Indonesia dititahkan sebagai orang kaya. Tanahnya subur, lautnya kaya, iklimnya bersahabat. Rempah-rempah kita yang menjadi komoditi dunia dengan harga mahal tidak dikelola sendiri, melainkan dijual di kebun. Si pembeli boleh ambil sesuka hati di kebun. Soal harga sesuai dengan …
Onghokham, ia dapat seperangkat gelar sejarawan,kolimnis"" ONGHOKHAM, ia dapat seperangkat gelar: " sejarawan", "ko-lumnis", "intelektual publik", "koki", "penggila pesta", ", "anti- qua-rian", "eksentrik". Terlahir sebagai Tionghoa peranakan yang "gila Belanda", kemudian menjadi Indonesia malih ke Jawa dan meninggal sebagai Tionghoa. Ia yang lahir pada 1,Mei 1933 hidup dalam berbagai per…
Siapa sesungguhnya di balik sukses tim bulu tangkis Olimpiade Barcelona tersebut? Salah satunya M.F. Siregar yang telah mendedikasikan waktu dan pikirannya untuk mempersiapkan tim bulu tangkis ini. Sekitar enam dasawarsa Siregar telah mengabadikan diri untuk dunia olahraga. Siregar adalah teknokrat dan punya peran penting dalam sejarah olahraga di tingkat nasional, regional, maupun internasi…
Bagi rakyat Indonesia, sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari dan merakyat. Bahkan sepak bola telah pula berperan sebagai parameter untuk mengukur setinggi mana citra dan rasa kebanggaan bangsa. Selain itu, sepak bola juga mengandung unsur-unsur demokrasi yang paling hakiki, dibandingkan lembaga lainnya.Warga sepak bola di seluruh tanah air ini, tentu menyadari, jika pendiri/…
Buras adalah khas Lampung Post. Melalui Buras pesan koran ini baik kritik maupun saran dan komentar pada pemerintah dan masyarakat selalu hadir dan tepat sasaran. Pola penulisan Buras menyebabkan orang yang dikomentari tidak tersinggung. Cakupan Buras yang luas menggambarkan luasanya pengetahuan Pak Bambang, tak hanya masalah tertentu, juga menyeluruh. Saya memberi apresiasi pada pak Bambang, d…
Perjalanan Harian Kompas yang terbit pertama tanggal 28 Juni 1965 oleh Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama tak bisa lepas dari tiga titik balik yang menentukan. Pertama, keputusan Jakob Oetama siap memikul tanggung jawab menandatangani surat permintaan maaf, dini hari 5 februari 1978. Kedua, keputusan Jakob Oetama memilih profesi jurnalistik sebagai panggilan hidup. Ketiga, kepergian P.K. Oj…