Hillary Clinton's surprising defeat in the 2008 Democratic primary brought her to the nadir of her political career, van squished by a much younger whose message of change and cutting-edge tech learn ran circles around her stodgy campaign. And yet, six years later, she has reemerged as an oven more powerful and influential figure, a formidable stateswoman and the presumed front runner for the 2…
History is populated with tens-of thousands of people who made a significant difference. However, among those are figures who have risen as true beacons of greatness, for either good or ill ont the highways of history. This book and the companion volume, 100 Men Who Shaped World History, provides capsule views of these exceptional people.
Kardinal Julius Darmaatmadja SJ itu seperti burung merpati. Saat muda dan segar ia keluar dari "sarang"nya, terbang berkeliling ke mana Roh mengarahkannya. Mencari makna hidup. Memberi makna atas hidup. Ketika senja tiba, ia kembali ke "sarang"nya untuk beristirahat. Bukan untuk diam. Namun untuk merefleksikan semua yang telah dilalui sepanjang perjalanannya. Dari Girisonta dan kembali ke Giri…
Pola pikir, cara pandang, dan cara bersikap masyarakat pasca soeharto berubah. Gelombang gerakan reformasi mulai bergulir. Menurut kaca pandang Romo Kardnal, hal ini perlu disikapi oleh gereja. Gereja harus terus berziarah bersama perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, dengan tetap memegang teguh jati dirinya sebagai Gereja.
"Setidak-tidaknya Kardinal beberapa tahun berselang pernah memimpin rombongan tokoh-tokoh lintas agama, saya termasuk, menziarahi Paus Yohanes Paulus II di VAtikan, saat sedang sakit. Dengan tangan yang sedikit gemetar Paus telah menerima kedatangan kami dengan penuh suasana persahabatan. Begitu juga saat Aceh baru saja dilanda tsunami dahsyat, Desember 2004, pada tahun 2005, lagi-lagi Kardinal…
Buku ini berkisah tentang seorang dokter yang badannya diamputasi karena kecelakaan mobil. Tetapi karena perjuangannya kemudian kelak mendirikan rumah rehabilitasi bagi penderita penyakit kusta.
Buku ini adalah terjemahan langsung satu dari empat catatan yang ditinggalkan Santa Theresia Lisieux.
Buku ini diterjemahkan dari buku Door Duisternis Tot Licht yang merupakan kumpulan surat R.A. Kartini kepada teman-temannya terutama orang-orang Belanda. Kumpulan surat itu pertama kali diterbitkan Mr. J.H. Abendanon pada tahun 1911. Terjemahan ini menyertakan lampiran-lampiran untuk menambah pengertian yang lebih jelas mengenai beberapa peristiwa dalam surat-surat itu."