Dalam buku kecil ini ditawarkan teologi kelemahan. Tiga kata yang menjadi fokus perenungan dalam buku ini adalah kekuasaan, kelemahan, dan ketidakberdayaan. Melalui uraian tersebut akan penulis ingin mengajak teman-teman untuk memahami kekuasaan sejati yang membebaskan, mendamaikan, dan menyembuhkan.
Dalam seri ini akan dipaparkan 3 poko utama permenungan Henry Nouwen yang adalah pendaratan hidup rohani dalam hidup nyata di lingkungan sosial. Pertama adalah Belarasa, kedua adalah Keluarga, dan yang ketiga adalah Relasi. Tiga pokok tersebut dijelaskan dalam bahasa yang sederhana melalui cerita yang mudah dipahami.
Buku ini menawarkan 4 pokok permenungan yang antara lain adalah peristiwa kecelakaan, sepenuhnya tergantung, memandang jauh ke depan, dan tinggal di seberang. 4 pokok permenungan ini adalah pengalaman pribadi penulis dalam mencari makna kebebasan dalam hidupnya. Buku kecil yang sederhana dalam bahasanya ini mudah dibaca dan dipahami."
Buku ini terdiri 9 pokok renungan Bunda Teresa dalam Cinta yang Total kepada kaum miskin yang lemah dan terpinggirkan.
Dalam buku ini terdapat 24 renungan dan releksi yang menjadi kesaksian iman bagi remaja Khatolik di zaman modern ini. Melalui buku ini teman-teman dapat berkaca dalam masalah-masalah yang digambarkan oleh 5 penulis.
Dalam buku ini disajikan renungan dan telaah mengenai kehidupan dan penderitaan manusia di era Nuklir, manusia di era masa depan, keprihatinan seorang Kristiani, dan proses kesembuhan sebagai tahapan untuk mampu menyembuhkan.
Dalam buku ini disajikan renungan-renungan mengenai Iman, Harapan, Kasih, Damai, Penderitaan, Pertobatan, dan Kerendahan Hati yang disampaikan melalui cerita-cerita sederhana dan mudah dipahami. Buku ini dapat dijadikan sebagai bahan renungan dalam kelompok.
Buku ini terdiri dari 5 bab yang mengenai kepemimpinan; 1.Mencari Inspirasi dari beberapa tokoh kitab suci 2.Manusia dihadapan Kuasa dan Pangkat, 3.Pemimpin dalam kepemimpinan sebagai fungsi, 4.Iman Kristiani dan Kepemimpinan, 5 Penutup: Kepemimpinan dan Pelayanan.
Dalam buku ini terdapat 23 judul essay yang memenangkan lomba penulisan Essay dalam rangka 200 tahun Gereja Katolik di Indonesia. Buku ini bukan hanya menjadi wujud perasaan syukur tetapi menjadi sarana bertemunya yang kaya dan yang miskin. Kritik dan masukan yang membangun Gereja juga dapat ditemui di snin.
Buku ini dikarang untuk orang dengan pandangan keagamaan atau duniawi yang berbeda-beda. Akan tetapi kami tidak menyembunyikan, bahwa kami seorang imam Katolik. Kami mendalami secara luas tradisi-tradisi mistis yang bukan Kristen, bahkan bukan-keagamaan dan kami sangat diperkaya olehnya. Akan tetapi kami selalu kembali kepada gereja kami, yakni Gereja Katolik, karena dialah Bunda Rohani kami. W…