Buku ini berisi karya klasik Nh. Dini karena buku ini merupakan buku Dini yang pertama dan sering dibicarakan pengamat dan peneliti sastra. Menurut Dini, cerpen merupakan bentuk yang praktis, kompak. Dalam ruangan yang terdiri dari beberapa halaman, pengarang harus melukiskan suasana, pikiran sekaligus mencekam perhatian pembaca.
Kumpulan cerpen ini adalah kumpulan masalah-masalah sosial yang dikoleksi NH Dini dalam perjalanan kehidupannya. Ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat diangkat beserta dengan alasan-alasan detail yang terangkai logis. Dengan membaca kumpulan cerpen ini akan membantu teman-teman untuk melihat gambaran ketidakadilan dan kepahitan yang terjadi di Paris, New York, maupun Semarang.
Selain Umar Kayam (alm.) dan Budi Darma, tak banyak penulis Indonesia yang bermukim cukup lama di luar negeri secara intens menyempatkan menuangkan gagasan dan pengalaman mereka dalam bentuk cerita rekaan. Herlino Soleman, penulis buku kumpulan cerpen Tabir Kelam nin, tentu saja adalah perkecualiaan. Selama bermukim di Jepang, karya cerpenis asal Brebes (jawa Tengah) ini terus mengalir. Meski k…
Buku ini berisi 55 cerpen yang a-politis dan a-ideologis, dalam arti tiada gugatan-gugatan tersembunyi atau tidak pada kenyataan politik dan ideologi (orde baru pada masa itu yang sangat menekan. Dunia fiksi yang umumnya mencuat dalam kumpulan ini lebih banyak digunakan untuk satu melankoli dalam melodrama kehidupan dari sebuah negeri yang haru, negeri biru dengan panorama mengenaskan. Posis…
Dalam sekali pukul pembacaan, kita akan menemukan sedikit ciri yang menandai sebagian besar cerpen (di buku ini). Pertama adalah pilihan bentuk dan gaya, atau cara penceritaan yang secara dominan dipenuho oleh kecenderungan yang mistik, lalu mengarahkan cerita pada simpulan atau akhir yang supranatural dan surealistik. Tak kurang dari 50 persen (11 cerpen) yang memiliki kecenderungan semacam in…
Buku ini mencoba menghadirkan kalimat-kalimat puisi dalam kalimat-kalimat prosais. Lewat kata-kata dalam karyanya" Adalah keistimewaan cerita pendek yang ditulis oleh seorang sastrawan yang dalam proses kreatifnya lebih dikenal sebagai penyair dan bukan seorang cerpenis? Buku kumpulan cerpen Membunuh Orang Gila ini adalah jawabannya. Lewat kumpulan naskah yang terhimpun dalam buku ini, Sapar…
Dalam cerpen-cerpen Triyanto Triwikromo yang dihimpun dalam buku ini, pengarang tak hanya melakukan terobosan atas batasan dimensi waktu sebagaimana terpapar. Ia juga membuat dimensi ruang terlampaui. Maka sejarah - sebagai representasi peristiwa dalam ruang dan waktu mengalami destabilisasi dalam kumpulan cerpen ini.
Buku ini berisi cerita-cerita pendek yang biasa tersebar di antara kaum Sufi dan para pencari Tuhan. Melalui buku ini, teman-teman akan mendapatkan wawasan mengenai gambaran sastra yang beredar di masyarakat Timur Tengah.
Buku ini berisi kumpulan cerpen dari 4 negara yakni Suria, Irak, Libanon, dan Palestina yang diterjemahkan oleh Ali Audah antara lain berjudul Sungai Berkuasa, Saat-Saat Kekacauan, Kawanku Abdu Ali, Taruhan, Jeritan Prajurit, Menuju Garis Depan, Hilangnya Musim Semi, Perburuan, Nasihan Cuma-Cuma, Warisan, dan Lereng Bukit.