Semua renungan ini awalnya dimuat di facebook, semoga renungan-renungan ini dapat menggerakkan hati aneka ragam pembaca asupaya mereka semakin mengenal Allah yang kasih-NYA sungguh tidak terbayangkan.
Penyusunan buku renungan ini mulai dikerjakan pada bulan September 2011. Hari demi hari, setiap hari selama tiga tahun liturgi (A-B-C) di Facebook dipublikasikan sebuah renungan. Ternyata, renungan singkat dan padat itu diterima dengan sangat baik oleh para pembaca, baik di dalam maupun di luar negeri. Umat kristen tidak pernah kekurangan buku atau buklet berisi renungan harian. Cukup banyak…
Buku ini memberikan sebuah alternatif yakni terapi pandangan sebuah teknik untuk menelusuri tingkah laku dan memperbaiki pandangan seseorang, dengan pemerian sejumlah kejadian yang diangkat dari pengalaman pribadi penulis. Yang oleh karenanya, akan sangat membantu tercapainya pandangan baru yang lebih dan berkelimpahan. Dan akhirnya seseorang pribadi akan lebih bersyukur atas anugerah Tuhan.
Masa Adven, Natal, dan Tahun Baru terus berulang dan dirayakan orang kristen secara meriah. Tetapi tidak jarang dialami sebagai ritus kengan dan rutinitas belaka tanpa pemaknaan baru. Lupa bahwa Allah selalu melakukan hal yang baru. Kata-kata dari Nabi Yesaya di atas sesungguhnya hendak mewartakan pesan pokok mas Adven dan Natal, yakni perhatikanlah hal-hal baru yang sedang terjadi di sekitarmu…
Buku ini berisi renungan di sepanjang jalan menuju hidup penuh cinta. Renungan-renungan dalam buku ini akan menyegarkan, menghibur, dan menguatkan teman-temandalam menghayati cinta kasih.
Isi buku ini adalah doa dan renungan yang disajikan dalam bentuk puisi. Puisi-puisi tersebut birisi ajakan untuk merenungkan, menumbuhkan dan memupuk semangat persahabatan.
Buku ini berisi puisi-puisi yang syarat dengan kandungan doa dan renungan iman mengenai Tuhan dan cinta kasih-Nya yang agung.
Buku ini berisi renungan mengenai doa Bapa Kami dalam konteks kehidupan modern.
Buku ini berisi pengalaman doa para rahib kuno dan pengaruhnya dalam proses penyembuhan hati dengan memanfaatkan penemuan-penemuan psikologi modern. Jadi Berdoa tidak hanya membuat para rahib menjadi saleh tetapi juga menemukan identitas mereka.
Buku ini berisi meditasi 365 hari yang diutulis oleh Almarhum Paus Yohanes Paulus II.