Buku ini dibagi menjadi 4 bagian. Bagian-bagian tersebut antara lain berjudul Di Menara Mesjid Banten, Atas Rido-Mu. Percakapan Senja, dan Peta Wajahmu. Setiap bagian terdiri 5 sampai 10 puisi yang bertema keagamaan, persahabatan, dan cinta.
Buku ini adalah kumpulan puisi 6 penyair. Tema-tema yang dibawa adalah kemanusiaan, tradisi, adat, keluarga, dan cinta.
Buku ini berisi puisi-puisi Rendra ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama ditulis di negara-negara Komunis seperti Mancuria, Korea Utara, Russia, dan RRT. Bagian dan ketiga kedua berisi puisi-puisi yang ditulis di Yogya, Solo, Bogor, Jasinga mengenai orang-orang marjinal, hutan, gereja, bahkan tanggapan kepada kitab suci seperti puisi yang berjudul Amsal sebuah perjalanan ke Golgotha.
Kumpulan sajaknya yang pertama berjudul Ballada Orang-orang Tercinta (1957), kemudian Empat Kumpulan Sajak (1961), Blues untuk Bonnie (1971), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972), Potret Pembangunan dalam Puisi, dan kini terbit kumpulan puisinya Disebabkan oleh Angin (1993). Cerita-ceritapendeknya dikumpulkan dengan judul la Sudah Bertualang (1963). Uraiannya tentang bermain drama diterbitkan dengan j…
Buku ini berisi kisah burung api yang menjadi legenda rakyat Pasundan. Ini bukan kisah burung Phoenix. Bedanya apa? Temukan jawabannya di dalam buku ini. Hanya 44 halaman dilengkapi dengan ilustrasi gambar.
Buku ini berisi kumpulan puisi yang menandai Puisi Indonesia Modern dan Puisi Melayu Modern di Malaysia. Setelah kumpulan puisi tersebut, disajikan perbandingan perkembangan puisi di Indonesia dan di Malaysia.
Sebuah puisi adalah sebuah proses. Pencerminan kondisi rohani yang penuh warna dengan unsur-unsur pengalaman batin, kekayaan intelektual, keoalaman emosional, interaksi sosial dan perjalanan waktu. Paling tidak, bekal pengetahuan itulah yang menjadi oasar untuk membaca puisi-puisi Untung Wardojo. Juniarso Ridwan: Penyair dan Kritikus Sastra Kang Untung yang dulu meledak-ledak kini lebih sep…
Buku ini adalah buku pertama yang memuat puisi-puisi Mbeling karya Remysylado pencetus gerakan puisi mbeling dari 1971 sampai 2003. 143 puisi dalam buku ini akan membuat kita tersenyum, tertawa, atau merenung. Di dalam kelakarnya Remy sedang serius menelanjangi sikap feodal dan munafik di masyarakat terutama di kalangan pemimpin bangsa.
Buku ini berisi kumpulan syair-syair dari Yogya (1975-1976-1977), Intermeso (1978-1979), dan Perkutut Manggung (1980-1981-1982).
Buku ini berisi puisi-puisi Isbedy Stiawan ZS. Buku ini dibagi menjadi 3 bagian yakni Nyanyi Sunyi, Menandai Tahilalat, dan Dari Cerita Yang Lain. Buku puisi ini dihimpun dari puisi-puisi yang pernah didokumentasikan melalyi arsip, kliping, maupun antologi yang ditulis sejak awal perjalanan kepenyairan hingga tahun 2005. Dengan rangkaian citra yang membaurkan alam benda dan alam batin, perja…