Text
Tantri: Perempuan yang Bercerita
Di hutan, harimau tak selalu perkasa. Suatu kali, ia ditipu seekor kambing yang memamah pohon gondola, tumbuhan yang mengandung cairan seperti darah. Sang raja hutan ketakutan karena berpikir bahwa kambing adalah hewan pemangsa harimau.
Meski berjudul Tantri, Perempuan yang Bercerita, ini bukan buku dongeng. Cok Sawitri, sang penulis, menyuguhkan penggalan-penggalan fabel yang mengandung keteladanan soal bagaimana sepatutnya kita menghargai dan menjalani hidup.
Ada pula patokan-patokan moral tentang bagaimana seharusnya kita berperilaku dan berkomunikasi dengan orang lain.
Lewat hewan-hewan rekaannya, Tantri, perempuan pendongeng dalam novel ini, menyodorkan sudut pandang dari seberang yang tidak sama dengan pandangan mata keseharian kita. Bagaimana ia bisa memiliki begitu banyak kisah berbingkai yang pada akhirnya mampu menundukkan seorang raja bengis?
Binatang-binatang dihidupkan dan bertingkah seperti manusia. Mengingatkan kita pada film animasi Hollywood yang membanjiri pasar komoditas hiburan kita. Dengan bahasa yang indah, binatang itu ditampilkan sebagai makhluk lokal yang dekat dengan kita. Bahkan, seakan mereka adalah diri kita sendiri.
Sumpah, setelah membaca novel Tantri, Perempuan yang Bercerita dari Cok Sawitri, pertama aku kaget! Ternyata nama Tantri itu bukan nama sembarangan lho. Ia nama yang memiliki sejarah panjang dalam dunia kesusastraan kita. Bayangin, hanya Tantri, dan dia seorang perempuanyang bisa menaklukkan seorang raja yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Kedua, hebatnya lagi, penaklukan itu dilakukan dengan cara bercerita sepangjang siang dan malam tanpa henti. "Dongen-dongen" Tantri seperti mengalir dan tanpa sadar kita dirasuki petuah-petuah yang penting di dalam menjalani hidup. Aku saranin, baca deh, kalau enggak percaya. Sumpah.....
- Tantri Kotak, vokalis frup band Kotak.
No other version available