Text
Semua Ikan di Langit
Pekerjaan saya memang kedengaran membosankan— mengelilingi tempat yang itu-itu saja, diisi kaki-kaki berkeringat dan orang-orang berisik, diusik cicak-cicak kurang ajar, mendengar lagu aneh tentang tahu berbentuk bulat dan digoreng tanpa persiapan sebelumnya—tapi saya menggemarinya. Saya senang mengetahui cerita manusia dan kecoa dan tikus dan serangga yang mampir. Saya senang melihatlihat isi tas yang terbuka, membaca buku yang dibalik-balik di kursi belakang, turut mendengarkan musik yang dinyanyikan di kepala seorang penumpang… bahkan kadang-kadang, menyaksikan aksi pencurian.rnTrayek saya memang hanya melewati Dipatiukur-Leuwipanjang, sebelum akhirnya bertemu Beliau, dan memulai trayek baru: mengelilingi angkasa, melintasi dimensi ruang dan waktu.rnrnSemua Ikan di Langit ditulis dengan ketrampilan bahasa yang berada di atas rata-rata para peserta Sayembara kali ini. Novel ini mampu merekahkan miris dan manis pada saat bersamaan. Dan, perbedaan mutu yang tajam antara Pemenang Pertama dan naskah-naskah lainnya, membuat dewan juru tidak memilih pemenang-pemenang di bawahnya. (Laporan Pertanggungjawaban Dewan Juri Sayembara Novel DKJ 2016)
No other version available