Text
Dari Pemberontakan ke Integrasi
Di masa perjuangan melawan penjajahan dan di awal kemerdekaan, Sumatra Barat dalam beberapa hal berbeda dari masyarakat lain di luar pulau Jawa. Orang-orang Sumatra Barat memainkan peran yang menentukan dalam perpolitikan Indonesia, kedudukan mereka dalam pemerintahan Republik Indonesia hanya kalah dari para pemimpin yang berasal dari Jawa. Sampai batas tertentu, kedua susku bangsa ini, Jawa dan Minangkabau, mewakili dua konsep yang bertolak belakang dalam pemerintahan negara, yang telah bersaing untuk menjadi dominan dalam sistem pemerintahan Indonesia pasca kemerdekaan. Sejauh ini konsep kesatuan hierarkis Jawalah yang selalu menang, meskipun orang-orang Minangkabau, dengan konsep pemerintahan yang lebih egaliter dan desentralistik, mampu mengimbangi dan sekaligus menciptakan ketegangan dinamis yang masih terlihat hingga kini.rnTema buku ini adalah perbedaan antar presepsi Minangkabau dan Jawa mengenai bentuk dan sistem pemerintahan Indonesia pasca-Kemerdekaan yang akan menggantikan bentuk dan sistem pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.rnBuku ini berisi studi tentang sejarah politik Sumatra Barat sejak periode akhir penjajahan sampai masa kini, dengan fokus pada proses dan kadar kesungguhan orang Minangkabau berintegrasi ke dalam negara Indonesia kontemporer. Dipapar-kan perspektif lokal tentang per-tum-buhan dan perkembangan gerakan nasionalis di Indonesia, perjuangan kemerdekaan, dan trauma yang dialami rakyat Minangkabau dalam beradaptasi dengan pemerintahan Indonesia yang berlandaskan pada konsep yang sangat berbeda dari konsep-konsep yang menjiwai perjuangan anti-penjajahan di daerah itu.
No other version available