Text
Bangsa Gagal Mencari Identitas Kebangsaan
Ilmu dan teknologi mempunyai peran yang sangat dominan dalam segala bidang kehidupan. Pembagian kerja sangat terperinci sehingga terjadi subspesialisasi. Sebagian pekerjaan dikerjakan oleh robot karena berbahaya dan membosankan. Pekerjaan kasar dan kotor cenderung diserahkan pada negara terbelakang; kasar karena manual, dan kotor karena adanya pencemaran. Padat modal bergeser ke padat otak.rnAbad mendatang dianggap sebagai abad biologi karena yang dominan adalah bioteknologi. Industri yang mempersingkat ruang dan waktu akan bertambah maju, seperti telematik, mikroteknologi, dan kolonisasi angkasa. Industri budaya berkembang seperti industri sosial, industri ruang-waktu, dan industri jaminan. Ekonomi menjadi dualistik karena adanya ekonomi informal. Dunia semakin padat karena terdapat lebih dari enam biliunan manusia: 50% hidup di kota-kota besar yang ada di Selatan.rnTerdapat perubahan gaya hidup yang mendasar, seperti misalnya, kehidupan keluarga, hubungan antarindividu, dan pola perkawinan dan pertemanan. Kemungkinan ilmu pengetahuan akan dijadikan semacam agama, dan para ilmuwan menjadi rahibnya. Namun, hal ini tidak akan dapat memuaskan. Persoalan yang transendental tidak dapat diatasi melalui pemecahan hubungan non-transendental.rnMomentum satu abad kebangkitan nasional ini selayaknya menjadi cerminan bagi kita untuk menata kembali prinsip dan praktik berbangsa dan bernegara.
No other version available