Text
Pasca Deng Xiaoping, Cina, Quo Vadis?
Para pengagum teori balance of power (perimbangan kekuatan) berharap Tiongkok dapat selekasnya menjadi negara super power yang mampu menandingi power yang mampu menandingi kekuatan, kekuasaan, dan pengaruh AS dalam politik internasional. Harapan ini teritama didasarkan kenyataan bahwa supermasi AS sebagai Super Power tunggal di duni ini justru lebih banyak menimbulkan kesulitan bagi negara-negara lemah. Bahaya sistem unipolar di bawah kepemimpinan AS konon lebih mengkhawatirkan ketimbangan sistem internasional ini berbentuk bipolar (duakutub). Adanya super power baru pengganti Uni Soviet diharapkan dapat mengekang ambisi-ambisi global AS yang cenderung membahayakan stabilitas internasional.
No other version available