Text
Jejak Seorang Aktor, Sukarno M. Noor
Buku ini berkisah tentang hidup seorang aktor besar Indonesia. Kisah beliau sebagai anak Yatim, menjadi seniman Senen, Keluarga besarnya, kiprahnya di panggung, sandiwara dan film, festival Nasional dan Internasional, sebagai produser, wartawan, menjadi anggota dewan kesenian Jakarta,hingga Akademi Teater Nasional Indonesia yang ikut diprakarsainya.
Jejak Seorang Aktor
SUKARNO M. NOOR
Sejak awal-awal karirnya, Sukarno M. Noor dengan tegas menyatakan bahwa dirinya adalah aktor, bukan bintang. Ungkapan "I am not a star, but I am an actor" bukan orisinil Sukarno, itu adalah ucapan aktor besar Marlon Brando. Tapi bayangkan bahwa kesadaran itu telah dimiliki Sukarno M. Noor pada awal tahun 1950-an, pada saat anak Indonesia baru mulai "melek" pada pekerjaan sebagai pemain dan itu pun sebagaian besar hanya memandangnya sekedar sebagai tangga mencari popularitas
Yang paling berkesan selama bergaul dengan Bang Karno adalah: cara dia memberi saran dan nasehat. Dia tidak pernah duduk diam di kursi. Dia berjalan hilir mudik sambil bicara dengan gaya yang sangat teateral. Kadang-kadang dia menjauh, tapi tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya ke mukaku sambil berulang ulang menekankan kata-kata yang penting. Aku meras. berada di atas panggung sandiwara. Gayanya yang khas dengan tangan kirinya terlipat sambi memegang dada dan tangan kanannya bergerak lincah, mengingatkan aku pada penampilannya sebagai Caesar di lakon Caligula.
Terkadang aku bingung membedakan kapan beliau bicara biasa dan bermain di atas panggung. Dia memang aktor di luar dan di atas panggung. Pembicaraannya sangat meyakinkan dan dramatis. lang mendengar pasti terkesima. Terus terang, gaya bicara Bang Karno di luar dan di atas panggung inilah yang menjadi pemikiranku. Haruskah aku seperti beliau? Mengapa aku tampil sebagai pemuda pemalu di luar panggung dan tiba-tiba aku menjadi berbeda ketika berada di atas panggung? Beliau mampu menjadi aktor di kehidupan biasa tanpa naskah sandiwara di tangannya, sedangkan aku, tak berdaya dan tetap tampil sebagai pemuda pemalu
Saat saya memasuki kegiatan teater di Cirebon, 1966-an, Sukarno M.Noor adalah tokoh yang inspiratit. Sebagai aktor, wajahnya kurang tampan. Tapi tak bisa dipungkiri, dia pemain watak yang kuat. Disiplin, tekun, dedikatif, tak pernah meremehkan peran macam apa pun.
Kerja keras dan pengabdian, mendasari semangat kerjanya. Dia "hidup dari akting". Dia memainkan peran-peran dalam drama karya Usmar Ismail Mutiara Dari Nusa Laut, Jean Paul Sartre, Pintu Iertutup, Richard Nash Pawang Hujan, Albert Camus Caligula dan Nikolai Gogol Mak Ijomblang, dengan sangat baik. Dia juga bintang yang bercahaya gemilang dalam dunia film kita. Dia aktor besar.
(N. Riantiarno)
No other version available