Text
Dinasti Kennedy, Kebangkitan dan Kehancurannya 1848-1984
Buku ini berisi kisah hidup keluarga Kennedy mulai dari saat memulainya hingga pada kematiannya.
PADA kedua sisi jalan yang membentang dari Dunganstown menuju ke New Ross berjajar pohon kenari dan mahoni be-sar yang dahannya saling bertaut sehingga menimbulkan ke-san bahwa jalan yang sempit dan teduh ini seakan-akan suatu terowongan hijau tua. Di balik jajaran pohon-pohon itu, tak terlihat dari jalan, terbentang ladang terbuka yang ditanami dengan rumput, jawawut dan lobak gula dibatasi oleh pagar batu berlumut dan pagar hidup sedangkan di sebelah sana pagar tergelar padang penggembalaan yang hijau dan luas de-ngan kelompok-kelompok ternak domba dan sapi bergerom-bol di sana-sini.
Kadang-kadang jajaran pohon itu merenggang dan tam-paklah pemandangan daerah pedesaan yang terbuka dengan puing-puing gereja kuno atau sebuah menara Normandia yang diselimuti dengan tumbuh-tumbuhan: rambat dan dikelilingi oleh kawanan burung gagak, terbang seperti awan berarak.
Kurang lebih di tengah-tengah perjalanan antara Dungan-stown dan New Ross tiba-tiba jajaran pohon terkuak dan tampak tembok besar, lumbung-lumbung, dan penunjuk arah angin dari tanah pertanian Stokestown, yang terbesar di dae-rah itu dan sejak 1650 belum pernah berganti pemilik. Sete-lah menampakkan pemandangan yang menakjubkan ini maka jalan kembali ke warna semula hijau tua.
Di dermaga pelabuhan New Ross baginya tiba-tiba ter-buka dunia baru. Wajah-wajah asing yang datang dari seluruh Wexford berada di sana, laki-laki, wanita, tua, muda, yang
sakit-sakitan dan yang sehat, mereka membawa ransel dan kantong-kantong menanti saat untuk naik kapal yang ber-tiang utama tiga buah dengan lipatan layar yang sangat besar dan tali-temali yang bertumpuk-tumpuk. Di antara para pe-numpang yang berdiri berkelompok terdapat tumpukan-tum-pukan barang-barang muatan, tong-tong berisi bir dan air, peti-peti tua yang semuanya itu menunggu untuk dimuat ke kapal. Dermaga juga penuh dengan agen-agen rahasia, peda-gang dan pelaut. Tak lama kemudian nama penumpang yang terdaftar dipanggil satu per satu. Ketika namanya disebut Patrick berteriak, "Ada, di sini, pak!" Kemudian dinaikinya tangga kapal menuju ke takdirnya.
No other version available