Text
Purnama Bulan Delapan
Sansan, gadis Tionghoa yang aslinya bernama Soo Chin Yee, terpaksa berpisah dari orangtua dan kakak-kakaknya sewaktu dia masih bayi satu tahun. Ayahnya mendapat tugas di Amerika dan ibu serta kedua kakak-kakaknya menyusul. Namun Soo Chin Yee terpaksa berpisah karena peraturan waktu itu tak memperbolehkan bayi kecil itu diajak serta. Soo Chin diasuh paman dan bibinya di Tientsin. Ia diberi nama baru Sansan dan diangkat anak oleh keluarga bibinya itu.rnWaktu itu Tiongkok sedang dilanda peristiwa-peristiwa politik setelah revolusi Mao Tse Tung. Setelah Komunis berkuasa, orangtua Sansan tak bisa kembali ke Tiongkok. Jadilah Sansan kecil dibesarkan di daratan Tiongkok, sekolah dan jadi guru di tengah-tengah masyarakat yang demam politik sosialisme komunis. Sebagai anak gadis kecil, Sansan harus sekolah sambil bekerja di ladang, ngangkut kotoran dari WC WC untuk pupuk di ladang, memecah batubara, belajar dan mendengar propaganda politik setiap hari, hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Namun Sansan tetap ceria dan pintar, baik di sekolah maupun dalam perkumpulan kader-kader muda, dan ia berhasil menamatkan sekolah gurunya.rnWalau saudara-saudaranya mengindoktrinasi agar Sansan tak pergi ke Hongkong menemui orangtuanya yang dicap kapitalis itu, tapi ia tetap nekat. Perjalanannya dari Tientsin ke kantor Hongkong bukannya mempermudah, namun menjadi perjuangan yang berakhir bahagia karena bisa bertemu dengan keluarga sejatinya. Kerinduan dan hidupnya pun dirasa kini penuh dan sempurna. rnKisah nyata tentang kehidupan seorang gadis di daratan Tiongkok Komunis, dan perjuangannya lari dari Tientsin untuk bertemu dengan keluarganya.
No other version available