Text
Napak Tilas ke Belanda
Konferensi Meja Bunda yang berujung pada pernyerahan kedaulatan Indonesia oleh Belanda pada penghujung 1949 merupakan peristiwa penting yang menandai berakhirnya secara definitif zaman penjajahan Belanda atas Indonesia. Wartawan senior Rosihan Anwar merupakan salah seorang saksi mata peristiwa historis itu yang masih hidup.rnAkhir tahun 2009, Rosihan pergi lagi ke Belanda. Ia mendatangi lagi tempat-tempat yang dulu pernah dikunjunginya sebagai wartawan yang bertugas meliput peristiwa perundingan Indonesia-Belanda itu. Dalam buku ini, Rosihan menceritakan pengalaman napak tilas perjalanan ke Eropa yang pernah ia lakukan 60 tahun silam.rnRosihan tak hanya bercerita tentang Ridderzaal, ruang sidah tempat KMB berlangsung di Den Haag. Dalam buku ini juga ada kisah kunjungannya ke kantor Arsip Negara Belanda di mana ditemukan kembali album fotonya yang sudah lama hilang, disita intel militer Belanda pada 1946.rnApa hubungan Rosihan Anwar dengan diplomat PBB kawakan Lakhdar Brahimi yang ia temui di Paris? Benarkan Pangeran Bernhard ayahanda Ratu Beatrix pernah terlibat usaha makar bersama Westerling untuk menggulingkan Presiden Sukarno? Apa pula hubungannya dengan Letjen Kemal Idris yang pernah jadi panglima Kostrad dan Panglima Divisi Siliwangi? Mengapa rumah di Valerius Straat 36, Amsterdam, sangat penting bagi Rosihan?rnSemua pertanyaan ini ada jawabnya dalam buku ini, yang ditulis Rosihan Anwar dengan gaya bertuturnya yang khas: ringan, populer, menggelitik, namun tetap berbobot, dan mengandung pesan-pesan kebangsaan yang dalam.
No other version available