Text
Pergolakan di Perbatasan
Antara tahun 1978-1982 terjadi peningkatan gangguan keamanan di Irian Jaya, terutama di sekitar perbatasan RI-PNG bagian utara. Secara tradisional penduduk di kawasan itu tidak mengenal batas negara. Itu sebabnya banyak terjadi kasus pelintas batas yang memuncak pada tiga kasus penyandraan sejumlah pejabat kodam XVII/Cendrawasih, Pejabat Pemda Irian Jaya, dan karyawan sebuah perusahaan kayu. Mereka disembunyikan di wilayah PNG.rnMayjen Samsudin mantan anggota DPR/MPR RI yang waktu itu berpangkat kolonel ditugaskan memimpin operasi pembebasan sandera. Dengan garis kebijaksanaan Smiling Policy dari Brigadir Jendral C.I. Santosa selaku Pangdam dan operasi Sandiyudha serta berpegang pada falsafah Jawa Nglurug tanpa bala, emnang tanpa ngasorake-berperang tanpa kekuatan pasukan dan menang tanpa mempermalukan lawan, para sandera dapat dibebaskan tanpa setitikpun darah tertumpah dan sekaligus tokoh-tokoh gerombolan serta pengikut mereka dapat dirangkul.rnPengalaman yang sungguh unik. Barangkali inilah satu-satunya operasi militer di dalam negeri yang dilaksanakan secara khas dan cukup penting dari segi militer maupun sosial-politik serta sempat membuat pemerintah PNG dan Australia mencurigai Indonesia.
No other version available