Text
Suara Nurani
Tajuk Rencana adalah Suara Nurani sebuah surat kabar. Ia lahir dari pergulatan satu surat kabar dalam menanggapi perkembangan peristiwa setiap hari, di lingkup nasional maupun internasional, yang menjadi wacana hangat dan gamblang di atas permukaan, maupun yang cenderung dilupakan dan merupakan wacana dengan nuansa lembut.rnBerbagai soal itu-terentang dari sosial-politik, ekonomi, hukum, hingga jati diri dan kebangsaan, dan tentu saja pers-hidup sehari-hari dalam pergulatan Jakob Oetama selaku pemimpin Umum dan pemimpin redaksi harian Kompas yang juga ia dirikan bersama mendiang P.K. Ojong juni 1965.rnMenulis tajuk rencana lalu juga menjadi salah satu pekerjaan yang ia geluti dengan tekun semenjak pertengahan tahun 1960-an. Dan setelah 36 tahun, pekerjaan menulis tajuk, yang ia lakukan dengan efisien dan cepat itu, juga setelah periode yang panjang tersebut, lalu tampak telah menjadi satu seni. Lepas dari topik bahasan yang ia pilih dengan segenap konteks dan realita politik yang ada pada satu masa-yang tidak kalah menarik adalah style yang dipilih Jakob dalam penulisannya. Adanya idiom, frase, keteladanan, bahkan juga langgam tata-bahasa yang khas Jakob, bisa dikatakan sebagai salah satu buktinya.rnBuku kumpulan Tajuk Rencana pilihan 1991-2000 karya Jakob Oetama ini merupakan satu ikhtiar untuk tidak saja mengungkapkan persoalan apa saja yang pernah menjadi bahan kerisauan Jakob sebagai pemimpin harian nasional terkemuka, dan juga sebagai pemerhati serius masalah sosial-kemasyarakatan, tetapi juga pendangan-pandangan yang ia usulkan sebagai perangsang dalam membuka cakrawala pemikiran.rnKumpulan ini tentu saja baru merupakan sebagian kecil, kira-kira seperduapuluhlima, dari tajuk yang pernah ditulis Jakob dalam kurun 1965-2001. Tetapi mudah-mudahan yang sedikit ini telah mampu untuk ikut menjelaskan apa yang menjadi visi dan keprihatinannya menyangkut masyarakat, bangsa, dan negara yang sangat ia cintai ini.rnJakob tidak pernah punya maksud menggurui siapa pun dengan tajuk yang ditulisnya. Tetapi apa yang ia tulis juga bagaimana ia menulis sedikit atau banyak telah merembes dalam hati dan alam pikir para yuniornya di harian Kompas dan para pembaca tajuk dan surat kabar yang diasuhnya.
No other version available