Text
Cermin Merah
Buku ini merupakan potret pecah kepribadian Nano. Berbeda dengan dramanya yang kerap menghadirkan batas tipis antara duka dan gembira, marah dan cinta, atau hujatan dan pujian, dalam novel ini, Nano terkesan menyumbat semuanya. Maka yang muncul kemudian adalah kemarahan yang terucapkan, percintaan yang menyimpang, pencarian yang tak selesai, dan serangkaian kegamangan.rnCermin Merah seperti saluran air yang mampat. Ia menyimpan kepedihan psikis anak manusia yang gelisah; mempertanyakan sang ayah yang hilang diterkam politik tahun 1965, kakak yang tewas dalam pendakian gunung, menggelandang di ibukota atau menikmati percintaan yang tak lazim.rnNovel yang feminis ini berakhir tak selesai. Sejumlah pertanyaan menggantung tak berjawab. Di situlah penasaran pembaca dipermainkan, gregetnya ditarik-ulur. Novel ini dianggap memperkaya tema dan style novel Indonesia kontemporer. (Maman S. Mahayana)
No other version available