Text
Ibu Sinder
IBU SINDER, wanita dengan latar belakang didikan dan asuhan tradisional Ningrat-Jawa, dihadapkan pada tantangan zaman yang berubah-ubah dengan cepatnya. Mampukah wanita itu mengatasinya, tanpa harus mengorbankan hakikat jatidirinya? Novel Ibu Sinder ini yang akan memberikan jawabannya.rnrnDigubah-tulis dalam bahasa sederhana yang lancar, para pembaca diajak untuk ikut menghayati suasana perikehidupan di zaman Penjajahan Belanda, zaman Pendudukan Balatentara Jepang, dan zaman Revolusi Kemerdekaan Indonesia.rnrnCiri khas novel-novel Pandir Kelana ialah, yang satu berkait dengan yang lain. Pelaku-pelaku pendamping dalam novel Ibu Sinder ini, tampil sebagai pelaku utama dalam novel Kereta Api Terakhir, Kadarwati, Wanita dengan Lima Nama, Suro Buldog, Orang Buangan Tanah Merah, dan Rintihan Burung Kedasih. Dan para pembaca tidak perlu membacanya secara berurutan, karena setiap novel merupakan kebulatan cerita tersendiri.rnrnPandir Kelana juga menulis novel dengan latar belakang fakta sejarah, bukan legenda, seperti Tusuk Sanggul Pudak Wangi, yang menggambarkan lahirnya Kerajaan Majapahit di tahun 1293.
No other version available