Text
Cokelat Postmortem
Kepolisian Baga dan Lembaga Korban Pembunuhan (LKP) melalui rumah sakit Tilaga mengirimkan 50 rangka korban pembunuhan massal yang dikubur 34 tahun silam, yang baru digali di hutan, kepada Dr.Anita. Identifikasi rangka-rangka ini terutama untuk mencari SU, lelaki diantara 50 rangka. Atas permintaan dan biaya anak tunggalnya dan LKP, Su digali untuk imakamkan kembali di sisi makam istrinya dalam upacara nyewu atau seribu hari kematian istrinya. Namun Dr.Anita terpana: di antara puluhan fragmen tulang abu-abu kekuningan, ada potongan-potongan rangka berbeda warna:cokelat tua, lebih berat, lebih padat, lebih basah, dan mengandung pasir. Padahal kandungan tanah rangka lainnya bertekstur lempung. Dua lingkungan yang berbeda! Dan pola fraktur yang runcing-runcing mengingatkan pada kasus multiple fracture falling from height yang ditanganinya semasa kuliah di Chicago. Dr.Anita merasakan pahit di kerongkongannya. rnCokelat dibunuh? Mayatnya dipindahkan? Jatuh dari ketinggian? Siapakah pemilik rangka cokelat ini? Apakah ia betul dibunuh? Siapa pembunuhnya? dan mengapa ia berada di hutan? Percintaan dan kisah hidupnya sendiri membawa Dr.Anita pada jawaban-jawaban atas pertanyaannya.
No other version available