Text
Emotional Intelligence : kecerdasan emosional
"Kedalaman dan jangkauannya sangat mengesankan, pembahasannya sungguh mencengangkan, Emotional Intelligence memberi kita sudut pandang yang benar-benar baru mengenai akar penyebab kekacauan dalam keluarga dan masyarakat kita."
- Jon Kabar-Zinn, Ph.D., penulis Wherever You Go, There You Are
"Buku Daniel Goleman yang cakupannya amat luas dan informatif, dan diuraikan dengan lancar ini mengungkapkan banyak sisi-sisi emosi yang menakjubkan yang ditemukan dalam penelitian baru tersebut. Buku ini patut dibaca oleh semua orang."
- Carol Tavris, Ph.D., penulis Anger: The Misunderstood Emotion
"Ringkasan yang dilukiskan dengan amat hidup dan informatif mengenai bukti-bukti ilmiah yang mengembalikan emosi manusia ke kedudukan yang selayaknya dalam setiap teori mengenai kodrat manusia."
- Jerome Kagan, Profesor Psikologi, Harvard University.
"Akhirnya, muncullah buku tentang psikologi yang memberi kedudukan yang setara k=bagi kecerdasan emosi. Baru sekarang hasil dan bakat menulis Daniel Goleman yang terkenal itu disebarluaskan secara efektif. Buku yang penting dan layak dibaca."
- Howard Gardner, Graduate School of Education, Harvard University.
"Emotional Intelligence penuh dengan pemahaman-pemahaman praktis bagi orangtua dan guru. Strategi-strategi inovatif yang ditawarkan Goleman dapat menolong untuk menghadang kejahatan serta jebakan-jebakan lain yang menjadi penghambat anak-anak untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang produktif dan bahagia."
- Ramon D. Cortiners, Ketua DEWan Pendidikan New York City.
"Daniel Goleman melampau peran wartawan dan memberikan sumbangan yang orisinal bagi masalah yang telah menyibukkan para pemikir selama ribuan tahun. Bagaimana seharusnya kita menggunakan nafsu kita untuk memahami lingkungan dan terlihat dalam kehidupan bersama.
- Peter D. Kramer M.D., penulis Listening in Prozac
Apakah Iq meruakan takdir? Ternyata tidak sebagaimana yang lumrah kita pikirkan. Buku Daniel Goleman yang mengagumkan dan persuasif ini berpendapat bahwa pandangan kita tentang kecerdasan manusisa itu terlampau sempit, mengabaikan serangkaian penting kemampuan yang sangat besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan kita dalam kehidupan.
Dengan memanfaatkan penelitaian yang menggemparkan tentang orak dan perilaku. Goleman memperlihatkan faktor-faktor yang terkait mengapa orang yang ber-IQ tinggi gaga dan orang ber-IQ sedang-sedang menjadi sangat sukses. Faktor-faktor ini mengacu pada suatu cara lain untuk menjadi cerdas - cara yang disebutnya "kecerdasan emosional". Kecerdasan emosional mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial.
Ini merupakan ciri-ciri yang menandai orang-orang yang menonjol dalam kehidupan nyata ; yang memiliki hubungan dekat yang hangat, yang menjadi bintang di tempat kerjanya. Ini juga merupakan ciri-ciri utama karakter dan disiplin diri, alttttttruisme dan belas kasih - kemampuan-kemampuan dasar yang dibutuhkan apabila kita mengharapkan terciptanya masyarakat yang sejahtera.
Sebagaimana ditunjukkan oleh Goleman, kerugian pribadi akibat rendahnya kecerdasan emosional dapat berkisar mulai dari kesulitan perkawinan dan mendidik anak hingga ke buruknya kesehatan jasmani. (Penelitian baru memperlihatkan bahwa amarah dan kemasan kronis dapat menciptakan risiko besar bagi kesehatan seperti halnya merokok. Rendahnya kecerdasan emosional dapat menghambat pertimbangan intelektual dan menghancrukan karier. Barangkali kerugian terbesar diderita oleh anak-anak, yang mungkin dapat terjerumus dalam risiko terserang depresi, gangguan makan dan kehamilan yang tak diinginkan, agresivitas serta kejahatan dengan kekerasan.
Tetapi yang menggembirakan adalah bahwa kecerdasan emosional tidaklah ditentukan sejak lahir. Argumen Goleman didasarkan pada sintesis yang benar-benar orisinal dari penelitian terbatu, termasuk pengetahuan baru mengenai arsitektur otak yang melandasi emosi dan rasionalitas. Dengan cermat ia memperlihatkan bagaimana kecerdasan emosional dapat dipupuk dan diperkuat dala diri kita semua. Dan, karena pelajaran-pelajaran emosional yang diperoleh seorang anak akan membentuk sirkuit otaknya, Goleman memberikan pedoman mendetaol tentang bagaimana orang tua dan sekolah dapat memanfaatkan kesempatan emas masa kanak-kanak itu dengan sebaik-baiknya. PEsan buku yang membuka perspektif baru ini yang harus kita camkan dalam hati: "kehidupan norma;" yang sejati bagi sebuah masyarakat harus mengukur kecerdasan emosional. Daniel Goleman menawarkan suatu pandangan baru terhadap keunggulan dan kurikulum baru yang penting bagi kehidupan yang dapat mengubah masa depan kita dan anak-anak kita.
No other version available