Text
Petruk Jadi Guru
Buku ini menyajikan dimensi baru dalam jurnalisme; tidak lagi sekedar mendeskripsikan perbuatan lahiriah manusia, tetapi lebih dari itu, harus menampilkan spiritualitas dan pergulatan batin yang terdalam. Penulisnya memposisikan diri menjadi pribadi yang ikut tirakat dan keprihatinan dari mereka dan peristiwa yang diamatinya, sehingga bisa menyelami dan memahami nilai kebajikan dari guru kehidupan.
Petruk kaget, di kayangan ia disambut bagai raja dewa. Maka memerintahkan ia dengan caranya sendiri. Para dewa diajak minum arak. Gamelan Lokananta ditabuh mengiringi tayuban. Para bidadari cantik dijadikan ledhek. Batara Yamadipati dipacak menjadi pangegong. Dan batara Kala jandi pengendang. Kayangan terbenam dalam pesta (Petruk Jadi Guru).
Sambil mengelilingi candi, semua peserta mendoakan rapal pring-pring petung. Rapal ini bernada sangat syahwati. Namun, intinya adalah doa yang mengajak orang untuk tak tegoda oleh apa pun, benar-benar memusatkan pikiran hanya kepada Yang Maha Kuasa.
No other version available