Text
Bukan Permaisuri
Cerpen-cerpen yang ditulis dengan empati. bercerita mengenai berbagaikarakter yang ada di sekitar hidup kita, namun kadang luput dari perhatian; tentang perasaan-perasaan yang mewakili berbagai figur hidup, yang menjadi inspiratif dan menggugah hati.
Ni Komang Ariani termasuk sastrawan Indonesia generasi baru. Namanya baru muncul pada akhir dekade 2000-an. Enam belas cerita pendek dalam antologi ini ditulis dalam rentang waktu 2008-2012, masa yang cukup panjang untuk membuktikan bahwa ia tak sekadar lewat dalam langit sastra Indonesia. Di tangan Ni Komang perempuan adalah model ekstrem yang bisa dilakukonkan untuk menggugat sebuah kenyataan yang senantiasa tidak adil.
Cerpen-cerpen yang ditulis dengan empati. Bercerita mengenai berbagai karakter yang ada di sekitar hidup kita, namun kadang luput dari perhatian tentang perasaan-perasaan yang mewakili berbagai figur hidup, yang menjadi inspiratif dan menggugah hati saat dibaca.
- Cok Savitri, penulis.
Ungkapan-ungkapan prosaik Ni Komang Ariani tampaknya sengaja dirancang dengan sinisme khas perempuan biasa dalam menyeikapi kompleksitas persoalan rumah tangga akibat empasan gelombang hedonisme, yang semakin tak terelakkan. MEnyelami kedalamannya seperti menapaktilasi petaka dan nestapa yang senantiasa menimpa ranah keseharian kita.
-Damhuri Muhammad, cerpenis dan editor sastra.
No other version available