Text
A Doctor Without Borders : kisah nyata dokter muda yang mempertaruhkan nyawa demi kemanusiaan
Aku teringat ketika sedang berlutut di lantai tanah gubuk panjang vang telah kami bangun dari kayu dan alang-alang untuk menampung derasnya warga yang terinfeksi. Aku berlutut di sebelah tempat tidur seorang bayi yang demam dan tak mau lagi minum. Bersama seorang dokter lain, aku mencoba mencari venanya. Ibu si bayi duduk tak berdaya di tempat tidur sementara kami menyuntik anaknya berulang kali. Wanita itu menjerit. Dia ingin kami berhenti.
Bintik-bintik darah tampak di sekujur leher dan paha bayinya. Kami gagal, napas si bayi semakin lemah, dan akhirnya dia meninggal. Aku berdiri, melemparkan jarum-jarum itu ke tempat sampah, dan berjalan menghampiri pasien yang lain.
Di belakangku, ibu si bayi meraung.
Menurut dr. James Maskalyk, dunia ini tempat yang keras sekaligus indah. Meski sering memasang wajah tanpa ekspresi, hatinya sebenarnya terasa perih saat menjumpai kematian, kegagalan, dan keputusasaan. Namun tak jarang pula dia menemukan rasa lega yang menyejukkan ketika seorang anak yang telah susah payah dirawatnya mulai pulih atau ketika dia berada di dekat seorang prajurit muda yang sukarela mendonorkan darahnya kepada wanita yang tidak dia kenal. Dr. James menyadari bahwa harapan selalu hadir, di tempat sesuram apa pun, dalam situasi segenting apa pun.
Awalnya sang dokter menulis tentang Sudan hanya untuk kerabat dan sahabat di sebuah blog. Ternyata pembacanya meluas, www.sixmonthsinsudan.com pun menjadi sangat populer. Dr. James yakin itu karena sebenarnya yang membuat seorang manusia tidak bertindak saat melihat ketidakadilan adalah keberjarakan. Dia juga berharap dengan dibukukannya kisah menakjubkan ini, jarak itu menjadi tiada, dan kita semua bisa menjadi manusia-manusia tanpa batas. Buku ini, tak diragukan lagi, akan membuat Anda tergugah dan terinspirasi.
No other version available