Text
Penghayatan Agama: Yang Otentik dan Tidak Otentik
Buku ini membeberkan unsur-unsur agama, pemahaman dan penghayatannya. Tepatnya inti agama, kemungkinan pemahaman dan penghayatannya.Yang dibeberkan bukan hanya yang ideal dan baik-baik saja, tetapi yang tidak ideal dan tidak diharapkan dengan segala akibatnya, baik sebagai penganut agama sendiri, orang lain, maupun masyarakat. Tujuannya untuk mensharingkan cara pandang terhadap agama, pemahaman dan penghayatannya.
Agama berasal dari Tuhan. Jadi suci, luhur, baik, berguna, konstreuktif, dan kreatif penuh daya dobrak untuk pembaruan. Tetapi agama sebagaimana nyata apa adanya, dipeluk, dihayati oleh manusia.
Kita tahu dan mengalami sendiri bahwa manusia itu terbatas daya tangkap, daya tahu, kehendak, kemauan serta kemampuannya. Manusia dapat keliru, salah, berdosa. Karena itu dalam penghayatan agamanya, manusia dapat salah dalam memahami hakikat tentang Tuhan yang disembah dalam agamanya. Dia dapat tidak tepat dan salah tangkap mengenai imannya. Dia dapat tidak sampai menemukan makna isi dan pesan Kitab Suci yang memuat Sabda Tuhan. dia dapat gagal memahami dan melaksanakan moral agamanya dalam hidupnya sendiri dan dalam hubungan dengan sesama dan masyarakatnya. Bahkan lebih dari itu, dia dapat merusak agama dan menyalahgunakannya untuk kepentingan non-agama dan non-Tuhan, entah kepentingan pribadi atau kelompoknya baik di bidang sosial ekonomis maupun politisnya.
Jadi agama mempunyai potensi untuk kemajuan hidup. Tetapi tidak setiap penghayatan agama mendukung kemajuan hidup, karena dapat tidak otentik. Tanggung jawab para pemeluk agamalah memeriksa otentik dan tidaknya pemahaman dan penghayatan.
No other version available