Text
Multikulturalisme: Tantangan-Tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional
Buku ini mengidentifikasi beberapa program prioritas pendidikan, antara lain lembaga-lembaga pendidikan sebagai pusat kebudayaan, pendidikan kewargaan, kurikulum pendidikan multikultural, kebajikan perbukuan dan informasi, serta pendidikan guru. Buku ini dapat menjadi referensi yang bagus bagi teman-teman yang tertarik mendalami tema-tema globalisasi terkait dengan pendidikan dan hubungan antar sesama manusia dalam keberagaman budaya, bahasa, dan etnis.
Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme (aliran/paham). SEcara hakiki dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik. Dengan demikian, setiap individu merasa dihargai sekaligus merasa bertanggung jawab untuk hidup bersama dalam komunitasnya. Pengingkaran suatu masryarakat terhadap kebutuhan untuk diakui (politics of recognition) merupakan akar dari ketimpangan-ketimpangan di dalam berbagai bidang kehidupan.
Dalam membangun masyarakat Indonesia baru yang demokratis dan menghormati hask asasi manusia, maka pedagogik yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yang multikultural tidak lain daripada pedagogik kesetaraan (Equity pedagogy). Dalam pedagogik kesetaraan, kita menghormati kesetaraan dari berbagai jenis budaya dalam masyarakat Indonesia, kesetaraan di dalam kehidupan bersama dalam mengurangi gap yang semakin menonjol antara yang kaya dan yang miskin, kesetaraan gender dan kesetaraan dalam kesempatan memperoleh epndidikan.
Dalam buku ini, penulis mengidentifikasikan beberapa program prioritas pendidikan, antara lain:
1. Lembaga-lembaga pendidikan sebagai pusat kebudayaan.
2. Pendidikan Kewargaan.
3. Kurikuluml pendidikan multikultural.
4. Kebijakan perbukuan dan informasi.
5. Pendidikan guru.
No other version available