Text
Buku Kumpulan Puisi : Kereta dan Penyairnya
Membuat puisi itu sumbangan penting, untuk negeri yang semakin tidak puitis ini. Selamat Julia, selamat dari kontaminasi kebudayaan amit-amit hari ini.rn- Seno Gumira Ajidarma, sastrawan.rnrnJulia menarikan hubungan mesranya dengan kereta sebagai cara untuk memaknai laku hidupnya sebagai sebuah peziarahan panjang. Sajak-sajaknya merefleksikan pergulatan spiritualitas dalam rutinitas hidup sehari-hari. Baginya kerutinan merupakan semesta tanda yang menyimpan berbagai rahasia. Ia bukan sekadar sedang menulis puisi. Lebih dari itu, ia sedanga menikmati dan menghayati pengalaman sehari-hari sebagai puisi.rn- Joko Pinurbo, penyair.rnrnDalam antologi puisi ini Julia tidak hanya sekadar mengisahkan temuan-temuan baru di dalam perjalanannya, melainkan menampilkan perspekdtif baru dan berbeda di dalam menyikapinya. Selalu ada nilai yang ditawarkannya. rn- Yoseph Yapi Taum, penyair dan dosen Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma.rnrnAda semacam tanggung jawab penyair, yakni merasakan perasaan (pergulatan nasib) manusia lain melalui dirinya. Dalilnya respondeo ergo sum. Saya bertanggung jawab"
No other version available