Text
Pingkan Melipat Jarak
Selalu ada saat ketika kita tidak sempat bertanya kepada sepasang kaki sendiri kenapa tidak mau berhenti sejak mengawali pengembaraan agar kita bisa memandang sekeliling dan bertahan semampu kita untuk tidak melepaskan air mata menjelma sungai tempat berlayar tukang perahu yang mungkin saja bisa memberi kita Ke sana, Saudara, ke sana.rnSelalu ada kapal yang mendadak bergoyang bahkan ketika tidak ada sama sekali angin di samudra bahkan ketika tidak ada pun yang terasa bergerak kecuali dua ekor camar yang sudah terbang terlalu jauh ke samudra dan merasa sangat letih tetapi tidak melihat apa pun yang bisa dihinggapinya kecuali sebuah bahtera yang bergoyang keras ke sana kemari terlempar ke atas menghujam kembali ke permukaan menciptakan percik - percik air dan melempar - lemparkan gumpalan - gumpalan air sehingga tidak mungkin dihinggapi tiang layar walau hanya sejenak. Walau demi dua ekor camar sangat letih yang terus - menerus terbang agar tetap bisa memlihara kasih sayang. Walau hanya sejenak. Selamat membaca
No other version available