Text
Gajah Di Pelupuk Mata
Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak. Pepatah ini mengandung arti bahwa kesalahan atau kekurangan orang lain, walau sekecil apapun toh kelihatan jelas sekali, namun kesalahan atau kekurangan diri sendiri, meskipun besar tidak kelihatan. Dengan memetik hikmah pepatah inilah memoar GAJAH DI PELUPUK MATA dibuat. Penulis menggunakan pepatah tersebut untuk menggambarkan orang Indonesia yang suka melihat dan mencari kesalahan orang lain meskipun kesalahan itu sekecil kuman, sementara kesalahan diri sendiri yang sebesar gajah tidak disadari.rnDari negeri orang, penulis mencatat perkara dan hal ihwal yang ia alami dan lihat mengenai berbagai persoalan yang terjadi di Indonesia, antara lain mengenai pemerintahan Orde Suharto, rekan-rekan seniman, masalah sosial, budaya, ekonomi, wisata, keluarga, sejawat, bahkan musuh penulis, yaitu para penindas hak kaum lemah. Melalui catatan-catatan ringannya, penulis mengajak kita sadari dan tidak pernah kita lihat. Bisa dikatakan catatan-catatannya bersifat reflektif dan lebih merupakan personal essay.rnBanyak hikmah yang dapat dipetik dari catatan-catatan ini. Di samping mencelikkan mata hati akan masalah-masalah kemanusiaan, juga mengajak kita berpikir ulang tentang berbagai persoalan yang melanda bangsa dan negara.
No other version available