Text
Dua Belas Pendar Bintang
Seorang putri rupawan. Menatap kerlip bintang tak berjumlah. Lalu berkata perlahan pada ayahandanya, Seorang pangeran datang dalam mimpiku, Ayah... Dia membawa lima belas pendar bintang. Dipersembahkannya untukku. Tak terkata indahnya. Ditukarkannya dengan hatiku. Dan aku ditinggalkannya kini."rnrn"Ah... itu hanya mimpi, anakku...," hibur Baginda.rnrn"Tapi hatiku telah raib. Bagaimana menemukannya, Ayah?" Mata sang putri berkaca-kaca. "Takkan pernah aku bisa tersenyum tanpa memiliki hati..."rnrnBaginda menghela napas berat. Tak tahu lagi apa yang dapat dikata. Aih, Pangeran negeri khayal. Teganya kau culik hati putri naifku... Ke mana harus kucari lima belas kerlip bintang untuknya?rnrnWaktu boleh terus berjalan. Tapi penggalan dongeng Lima Belas Pendar Bintang yang diciptakan Bunda tetap menjadi obsesi Selma. Tak pernah ia berhenti berharap, hidupnya yang biasa-biasa saja akan menjadi seindah dongeng. Lebih gilanya lagi, Selma benar-benar serius menunggu seorang pangeran muncul dalam hidupnya untuk mempersembahkan lima belas kerlip bintang untuknya.rnrnHarapan akhirnya menghampiri Selma melalui dua cowok. Lewi, cowok serius ketua OSIS, kakak kelas Selma yang sempurna. Dan Ruffian, cowok badung yang tergila-gila padanya namun dibenci setengah mati oleh Selma.rnrnLalu, ketika lima belas pendar bintang menjadi syarat, siapakah yang mampu memetik dan mempersembahkannya untuk Selma? Atau... haruskah Selma belajar menerima kenyataan pahit bahwa hidup takkan pernah bisa seindah dongeng?"
No other version available