Text
Snouck Hurgronje dan Islam
Buku ini menyingkap sisi gelap Snouck Hurgronje dalam dunia Islam.Dalam buku ini disingkap apakah Dr. Snouck seorang sarjana piawai, atau hanya seorang pegawai pemerintah kolonial yang hendak melestarikan penjajahan orang Kristen terhadap kaum Muslimin Indonesia. Adakah ia seorang mufti Betawi yang tulus atau seorang palsu yang berdarah dingin yang mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai alat penjajah."
Prof. DR. Snouck Hurgronje selama ini merupakan tokoh yang sangat kontroversial: Disanjung dipuja sebagai sarjana tentang Islam yang cemerlang, tetapi juga dicaci dirnaki sebagai seorang ahli muslihat yang hendak menghancurkan Islam dari dalam dengan pura-pura masuk Islam. Betapapun diakui oleh semua pihak bahwa pemerintah Belanda baru mempunyai garis kebijaksanaan tentang Islam di daerah jajahannya yang bernama Hindia Belanda (yang kemudian menjadi Republik Indonesia) setelah Dr. Snouck Hurgronje menjadi penasihat pemerintah dalam hal-hal yang bertalian dengan Islam.
Selama ini di negeri Belanda, Dr. Snouck Hurgronje selalu dibicara-kan dengan khidmat. Para sarjana Ketimuran seakan-akan menghindar dengan sengaja dari membahas segi-segi Dr. Snouck Hurgronje yang menimbulkan tanda tanya. Dia seakan-akan telah menjadi mitos yang tak boleh diganggu gugat.
Tetapi seorang sarjana ahli bahasa Arab dan ke-Islaman dari alma mater Dr. Snouck Hurgronje sendiri, Universitas Kerajaan Leiden, yaitu Dr. P.S. van Koningsveld dengan berani dan jujur mencoba mengorek segi-segi Dr. Snouck yang digelapkan, sehingga ia mendapat reaksi yang sangat hebat dari para pengagum Dr. Snouck.
Dalam buku SNOUCK HURGRONJE DAN ISLAM yang sengaja disusun oleh penulisnya untuk diterbitkan dalam terjemahan Indonesia oleh penerbit Girimukti Pasaka, Dr. van Koningsveld mengumpulkan tulisan-tulisannya yang bertalian dengan tokoh kontroversial itu, sehingga para pembaca akan mendapat gambaran yang lebih menye-luruh.
Adakah Dr. Snouck itu seorang sarjana piawai, ataukah hanya
seorang pegawai pemerintah kolonial yang hendak melestarikan penjajahan orang Kristen terhadap kaum Muslimin Indonesia? Adakah ia seorang "mufti Betawi" yang tulus, ataukah seorang palsu yang berdarah dingin yang mempergunakan ilmu pengetahuan sebagai alat penjajah?
No other version available