Text
Memoar Seorang Wartawan, A Nan Jakana
A Nan Jakana artinya apa yang teringat. Kenangan untuk seorang wartawan tentu bukan memoar biasa. Oleh karena sesudah dia lari meninggalkan dusun kelahirannya di Lawang, Bukittinggi, Sumatera Barat, dalam usia belia, kemudian bertekad untuk menaklukkan dunia. Tanpa pernah punya bekal cukup dalam pendidikan formal, setapak demi setapak dia akhirnya mewujudkan impiannya. Dimulai dengan bergelandangan sebagai pedagang kaki lima, sampai akhirnya mampu tumbuh menjadi ratu dunia, berkarya sepenuhnya sebagai wartawan.rnDengan latar belakang masyarakat Minangkabau yang sarat bersendi agama, adat, dan budaya, di tengah perjuangan politik merebut kemerdekaan Indonesia. Dilanjutkan ke masa pergolakan daerah selama peristiwa PRRI dan juga di masa pasca pemberontakan yang carut marut.rnMDP, begitu inisial yang sedia dia pakai di belakang tulisannya, telah membuktikan jati dirinya sebagai warga Minangkabau. Dengan cermat dia mengenang serta mencatat segala-galanya. Sejak persahabatannya dengan tokoh Masyumi Moh. Natsir, keterlibatannya dalam aksi bawah tanah menentang komunis, hingga perannya ikut membentuk para gubernur.rnBeragam pengalaman tersebut menunjukkan, MDP bukan sekadar wartawan yang pandai berkisah melainkan sering terjun sendiri dalam pergumulan politik serta bertindak sebagai King Maker di wilayah kelahirannya. Tempat dia kembali bermukim, sesudah berkelana menjelajah ke mana-mana. (julius Pour)
No other version available