Text
Hari Esok Masih Panjang
Novel ini mengangkat pengalaman Tentara Pelajar yang berjuang di dalam Revolusi Indonesia. Uniknya, kelompok TP yang dikisahkan ini berasal dari lingkungan kaum mestizo, yaitu turunan Indo yang berjuang sepenuhnya untuk tegaknya Proklamasi Kemerdekaan yang telah dikumandangankan kepada dunia oleh Soekarno-Hatta. Kepedihan, suka duka dan romantisme perjuangan itu ditulis dengan cara yang flamboyan, indah, dan sensitif. Tokoh-tokoh pejuang muda yang heroik itu kemudian setelah setelah perang usai, masing-masing membangun diri di alam merdeka. Di antara mereka, banyak yang berhasil di dalam pemerintahan dan ada yang membangun jaringan bisnis daengan sukses. Namun, kemelut revolusi dan kisah perang yang berwujud tembakan mortir, timah panas, ternyata bukan hanya teradi di medan laga revolusi, tetapi juga di dalam kancah kehidupan sehari-hari. Anastasia Bening Listiandini-salah seorang pejuang itu, harus mengalami jatuh bangun dalam kehidupan rumah tangga. Kisah cintanya tragis, kehidupan keluarganya yang penuh kemelut menghadirkan berbagai polemik dan persoalan yang tak pernah selesai. Namun, di dalam berbagai kemelut ini masih terbersir harapan bahwa hari esok masih panjang,meskipun ketuaan dan kesuraman telah datang di bilangan senja hari.rnrnSecara keseluruhan novel ini adalah mozaik keindahan yang diangkat dari kancah revolusi dengan romantisme perang yang bergelimang dengan semangat merdeka atau mati."
No other version available