Text
Sutasoma
Novel ini diawali dengan kisah latar belakang Jayantaka, Raja Kerajaan Ratnakanda yang menyaksikan konflik dan carut-marut keluarga kerajaan saat ayahnya masih menjadi raja. Berbagai ambisi terbuka akan kekuasaan dan jabatan, juga persaingan terselubung, politik istana yang saling tarik menarik menyebabkan Ratnakanda perlahan berada di ambang kehilangan kedaulatan.rnrnKesadaran untuk membenahi kerajaan yang dilakukan Raja Ratnakanda justru mendapatkan perlawanan dari kerabat keluarga istana, hingga timbul kerusuhan yang tidak hanya mengorbankan nyawa tetapi juga hubungan persaudaraan.rnrnJayantaka dinobatkan di masa perkabungan, dalam usia 16 tahun, secara keras dipersiapkan oleh ayahnya menjadi raja dengan tugas utama mengembalikan kedaulatan Ratnakanda. Jayantaka kemudian menetapkan dharma negara" dan "dharma agama" yang didorong oleh kaulnya kepada Sang Hyang Kala, yakni perjanjian akan mempersembahkan 100 kepala raja, yang menyebabkan banyak negeri menjadi resah saat menyadari Jayantaka benar-benar memenuhi kaulny itu, dna juga tanpa kompromi menerapkan "dharma agama" yan gdiyakininya, yakni agama Siwa. Karena tak hanya menaklukan wilayah tapi juga penerapan "dharma agama" yang diyakini Jayantaka digelari Sang Porusadha, sang pelahap kepala raja.rnrnNovel ini terinspirasi dari kaya Empu Tantular, yang judul resminya adalah Porusdha, yang populer dengan dama Sutasoma. Dalam bovel Sutasoma itu justru baru ditemukan proses ajaran Mahayanga Tantra dan larat belakang Jayantaka
No other version available