Text

Merleau-Ponty dan Kebertubuhan Manusia

---

Semakin dominannya kehadiran dunia digital dan virtual belakangan ini mempercepat berkurangnya penggunaan tubuh manusia. KOmunikasi dengan orang lain , kini tak lagi menuntutu kehadiran fisik seseorang, tetapi bisa diwakilkan kepada pesan singkat melalui telepon pintar. Kerja-kerja jurnalistik juga bisa diselesaikan tanpa turun ke lapangan karena data dan angka tersedia di laman dunia maya. Bahkan, inteligensi buatan (Artificial Intelligence) pun telah banyak menggantikan pekerjaan-pekerjaan manusia yang rutin dan terstruktur.

Apakah dunia semacam ini berpengaruh pada kemanusiaan kita? Apakah manusia tetap manusiawi ataukah sebaliknya?

Tubuh sering dipandang kalah penting dibandingkan dengan kesadaran. Sejak Rne Descartes, kesadaran dianggap sebahai landasan keberadaan serta pengetahuan manusia, sedangkan tubuh hanyalah obyek belaka. Tetapi, Husserl, dan para fenomenologis lain, memberikan pendapat sebaliknya dengan menghindari kategori sujek-objek dan masuk ke dalam kehidupan konkret, kita akan dapat mengalami fenomena yang lebih murni dan asli terlepas dari pengandaian dan prasangka kita.

Buku ini mengurai secara ringkas pandangan Merleau Ponty tentang fenomenologi dan makna kebertubuhan manusia. Mengembangkan gagasan Husserl , Merleau-Ponty menyoroti pentingnya tubuh sebagai jangkar kita dalam dunia dan makna keberadaan manusia sebagai pengada bertubuh. Di satu sisi, melalui pengalaman bertubuh, manusia menjalin relasi dengan dunia dan membentuk persepsi mengenai dunia tersebut. Di sisi lain, orang lain pun mengenal kita pertama-tama melalui kehadiran tubuh kita. Memahami keberadaan tubuh dan dunia yang dihuninya , membantu kita menentukan arah perkembangan kita sebagai manusia.

Thomas Hidya Tjaya lulus dari Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Jakara pada 1996. Setelah menyelesaikan S2 Filsafat di Fordham University, New York, pada 1998, ia bekerja di East Asian Pastoral Institute dan mengajar filsafat di Ateneo de Manila University, Filipina. Mulai pertengahan tahun 2000 ia menempuh studi di Weston Jesuit School of Theology di Cambridge, Massachusetts, Amerika SErikat dan berhasil meraih gelar Master of Divinity, dan Master of Theology pada Mei 2003. Saat ini ia mengajar dilsafat di STF Driyarkara, Jakarta.

---

Availability

Detail Information

Series Title

-

Call Number

142.7 TJA m

Publisher

Jakarta : KPG ( Kepustakaan Populer Indonesia )., 2020

Collation

viii, 180 p.: ilus.; 19 cm

Language

Indonesia

ISBN/ISSN

978-602-481-331-4

Classification

142.7

Content Type

-

Media Type

-

Carrier Type

-

Edition

Cet. 1, Februari 2020

Subject(s)

Fenomenologi
persepsi
Kesadaran

Specific Detail Info

-

Statement of Responsibility

-

Other version/related

File Attachment

Comments

---

You must be logged in to post a comment