Text
Post Festum, Demokrasi dan Kesetaraan
Bagaimana kita tahu ada tidak jiwa demokratis suatu bangsa? Banyak orang sering bicara bisik-bisik dan sikap alergi pada humor.
Bagaimanakah demokrasi akan berkembang? Dalam buku Post Festum, Demokrasi dan Kesetaraan ini , M.A.W. Brouwer memaparkan nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Kemenangan tidak harus dilukiskan sebagai persetujuan dengan nepotisme, kemalasan pegawai dan korupsi, tetapi harapan supaya janji paratai akan dilaksanakan (hlm.4)
Waktu kepala Louis XVI jatuh dalam keranjang, rakyat dengan bergetar melihat bahwa "putra matahari" itu juga hanya terdiri dari daging dan darah saja; dan merasa bhwa kaekuasaan tidak berdasarkan surga atau dewa, tetapi berdasar atas kemauan rakyat (hlm. 13).
Yang perlu ialah keberanian membuka mulut, menghilangkan penyakit Asal Bapak Senang, dan sejumlah self discipline yang kuat (hlm. 17).
Indonesia belum sampai tingkat kritis. Masih dalam alam feodalisme (hlm. 56).
No other version available